Batu ini ditemukan di timur laut Tauoudenni, Mali oleh sekelompok pemburu meteorit lokal, sebelum pedagang meteorit terkemuka dunia, Darryl Pitt, membelinya untuk Museum Mineral dan Permata Maine pada April 2021.
Diperkirakan jatuh 100 juta tahun terakhir
Agee memperkirakan tak ada saksi mata yang melihat meteorit ini jatuh. Ia pun menyebut kemungkinan meteorit ini jatuh dalam 100 tahun terakhir lantaran kondisi fisik meteor yang masih terjaga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah membeli meteorit tersebut di Mali, Pitt mengirim sampel seberat 22,6 gram kepada Agee untuk mengonfirmasi asalnya.
"Ini adalah Shergottite, yang merupakan bahan utama dari meteorit Mars," ucap Agee dalam konfirmasinya tentang batu ini seperti dikutip Space.
Meteorit Mars memiliki susunan kimia yang khas, dan Taoudenni 002 cocok dengan kriteria tersebut. Taoudenni 002 mengandung 25 persen mineral olivin, 50 persen pyroxene, dan 20 persen maskelinit, dengan tambahan ilmenit, kromit, titanomagentit, dan troilit, seperti dikutip dari situs The Meteoritical Society.
Lebih lanjut, Agee memaparkan bahwa komposisi meteorit juga mengisyaratkan bagaimana batu itu dibuat. Kemungkinan besar terbentuk dalam episode vulkanik di Mars lebih dari 100 juta tahun yang lalu.
Batuan meteorit asal Mars ini memiliki ciri berkontur halus seperti batu tunggal. Selain itu, permukaan meteorit berbentuk parabola yang terpotong oleh permukaan tegak lurus yang sangat datar.
Sebagian permukaan batuan tampak bergelombang lembut akibat erosi dari angin. Bagian ini ditampilkan dalam warna tanah beraneka ragam di bawah rona hijau pucat dengan aksen kuning tua.
Sebuah permukaan yang pecah memperlihatkan campuran butiran sedang dari butiran abu-abu muda, hijau muda, dan oranye.
(eks/eks)