Jakarta, CNN Indonesia --
Batu meteorit asal Mars terbesar, Taoudenni 002, dipamerkan pertama kali pada Rabu (1/9) di Museum Mineral dan Permata Maine di kota Bethel, Amerika Serikat.
Museum Mineral dan Permata Maine sendiri merupakan rumah bagi 6000 batuan angkasa luar lain, termasuk pecahan terbesar batu bulan dan pecahan batu magma yang paling tua dari aktivitas vulkanik di tata surya.
Direktur Institut Meteoritdi Universitas New Mexico, Carl Agee menyebut terdapat sekitar 300 keping batu Mars di Bumi, dengan total sekitar 227 kilogram. Namun, kolektor sering memecahnya untuk menjualnya secara terpisah, sehingga jumlah meteorit Mars yang diketahui di Bumi adalah antara 100hingga 150 keping.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agee mengatakan batu itu, batu beku, mungkin pertama kali terbentuk dari gunung berapi di Mars, dan kemungkinan berada di permukaan planet selama beberapa juta tahun.
Bahkan batuan Mars yang lebih besar mungkin masih tersembunyi di Bumi. Berpotensi masih terkubur di bawah gundukan pasir di Sahara atau jauh di dalam es Antartika, atau bahkan di dasar laut.
Meteorit Mars terbesar
Bongkahan batu yang diberi nama Taoudenni 002 ini memiliki berat 14,5 kilogram dan berukuran 25 sentimeter pada titik terlebarnya.
Direktur Institut Meteorit di Universitas New Mexico, Carl agee menyatakan sejauh ini Taoudenni 002 merupakan pecahan terbesar Mars yang pernah ada di bumi.
Imbas Mars ditabrak asteroid atau komet
"Batuan Mars bisa jatuh ke bumi sebagai meteorit," ucap Agee.
Bongkahan batu dari Mars bisa berakhir di Bumi karena asteroid besar atau komet menabrak Mars di permukaannya.
membuat serpihan Mars terhempas dan menjadikannya melayang-layang di luar angkasa sampai akhirnya memasuki orbit bumi dan tertarik oleh gravitasi.
Ditemukan di Mali
Batu ini ditemukan di timur laut Tauoudenni, Mali oleh sekelompok pemburu meteorit lokal, sebelum pedagang meteorit terkemuka dunia, Darryl Pitt, membelinya untuk Museum Mineral dan Permata Maine pada April 2021.
Diperkirakan jatuh 100 juta tahun terakhir
Agee memperkirakan tak ada saksi mata yang melihat meteorit ini jatuh. Ia pun menyebut kemungkinan meteorit ini jatuh dalam 100 tahun terakhir lantaran kondisi fisik meteor yang masih terjaga.
Memiliki ciri khas Mars
Setelah membeli meteorit tersebut di Mali, Pitt mengirim sampel seberat 22,6 gram kepada Agee untuk mengonfirmasi asalnya.
"Ini adalah Shergottite, yang merupakan bahan utama dari meteorit Mars," ucap Agee dalam konfirmasinya tentang batu ini seperti dikutip Space.
Meteorit Mars memiliki susunan kimia yang khas, dan Taoudenni 002 cocok dengan kriteria tersebut. Taoudenni 002 mengandung 25 persen mineral olivin, 50 persen pyroxene, dan 20 persen maskelinit, dengan tambahan ilmenit, kromit, titanomagentit, dan troilit, seperti dikutip dari situs The Meteoritical Society.
Lebih lanjut, Agee memaparkan bahwa komposisi meteorit juga mengisyaratkan bagaimana batu itu dibuat. Kemungkinan besar terbentuk dalam episode vulkanik di Mars lebih dari 100 juta tahun yang lalu.
Ciri fisik meteor
Batuan meteorit asal Mars ini memiliki ciri berkontur halus seperti batu tunggal. Selain itu, permukaan meteorit berbentuk parabola yang terpotong oleh permukaan tegak lurus yang sangat datar.
Sebagian permukaan batuan tampak bergelombang lembut akibat erosi dari angin. Bagian ini ditampilkan dalam warna tanah beraneka ragam di bawah rona hijau pucat dengan aksen kuning tua.
Sebuah permukaan yang pecah memperlihatkan campuran butiran sedang dari butiran abu-abu muda, hijau muda, dan oranye.