Dilansir dari CDC, efek samping dari suntikan vaksin ini antara lain nyeri, kemerahan dan pembengkakan di arena suntikan.
Efek lainnya yang terjadi pada tubuh yakni kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, deman dan mual. Efek samping ini terjadi dalam satu atau dua hari setelah mendapatkan vaksin.
Ini merupakan tanda normal bahwa tubuh sedang membangun perlindungan dan akan hilang dalam beberapa hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, terdapat juga kejadian pingsan setelah mendapat suntikan. Laporan menyebut terdapat 635 kejadian pingsan dan hampir pingsan dalam 8 juta vaksin J&J yang diberikan.
Sehingga rata-rata ada 8 kejadian pingsan per 1 juta dosis 15 menit setelah penyuntikan. Sebagai perbandingan, kejadian pingsan akibat suntikan flu pada 2019-2020 adalah 0,5 per 1 uta dosis.
Masih belum jelas apa yang menyebabkan hal ini. Kemungkinan trkait dengan kecemasan akibat mendapat suntikan atau takut jarum suntik.
Selain itu, ada kemungkinan hubungan kausal antara Vaksin J&J/Janssen COVID-19 dan efek samping yang serius namun jarang terjadi. Misal seperti pembekuan darah dengan trombosit rendah (trombosis dengan sindrom trombositopenia, atau TTS).
Hal ini terjadi pada sekitar 7 per 1 juta wanita yang divaksinasi antara 18 dan 49 tahun. Untuk wanita 50 tahun ke atas dan pria dari segala usia, efek samping ini bahkan lebih jarang terjadi.