Badai geomagnetik paling terkenal adalah Peristiwa Carrington pada 1859. Peristiwa Carrington merupakan badai geomagnetik paling kuat yang pernah tercatat.
Badai itu melumpuhkan jaringan telegraf di berbagai belahan dunia lantaran kabel-kabel penghubung terbakar. Dampak pada peristiwa badai Matahari itu mengejutkan beberapa operator telegraf.
Jika badai Matahari yang terjadi seperti pada Peristiwa Carrington terulang pada masa kini maka diperkirakan akan menyebabkan kerugian miliaran, bahkan mungkin sampai triliunan dolar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para ahli memperkirakan badai super Matahari sekuat Peristiwa Carrington bisa terjadi kapan saja dan dengan peringatan yang minim.
Peristiwa Badai Matahari yang kuat juga diperkirakan sempat menghantam Bumi pada 1528. Hal ini tercatat dalam tulisan penulis Portugis abad ke-16 asal Lisbon, Pero Ruiz Soares.
Akan tetapi, saat itu Pero tak menyadari hubungan Badai Matahari dengan kemunculan aurora.
"Tampak api besar di langit utara dan berlangsung selama tiga hari. Seluruh langit tampak seperti dijilat lidah api; seluruh langit tampak terbakar. Tidak ada yang ingat pernah melihat hal ini sebelumnya...Pada waktu malam, jilatan api yang sama muncul di atas kastil yang tampak mengerikan dan menakutkan. Hari berikutnya, muncul jilatan api yang sama di waktu yang sama, tapi tak sebesar kemarin. Banyak orang pergi ke pinggiran kota untuk menyaksikan tanda ajaib ini," demikian isi catatan Pero.
Saat ini para peneliti memperkirakan Badai Matahari super akan menghampiri Bumi pada 2025.
(mrh/ayp)