Alasan Ular Kobra Kawin hingga Telur Menetas di Musim Hujan

CNN Indonesia
Jumat, 17 Sep 2021 14:13 WIB
Telur ular kobra menetas di musim penghujan periode bulan September-Oktober dan puncaknya di Desember. (Foto: Istockphoto/ Cherrybeans)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli Herpetologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy menjelaskan telur ular kobra menetas di musim hujan sudah menjadi siklus normal dalam kehidupan ular. Telur ular kobra menetas di musim penghujan periode bulan September-Oktober dan puncaknya di Desember.

"Jadi jika kita lihat menjelang musim hujan, itu adalah musim di mana telur-telur anakkan kobra itu menetas. Otomatis di situ ada kenaikan populasi anakkan. Mungkin nanti puncaknya Oktober Desember," kata Amir kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Jumat (17/9).

Amir mengatakan ular kobra memasuki musim kawin sekitar April kemudian bertelur pada sekitar Juni dan Juli. Telur diletakkan di tempat aman tiga sampai empat bulan sebelum musim penghujan, jadi periode penetasan atau inkubasinya itu pada tiga sampai empat bulan.

Ketika musim penghujan, secara alami ular akan menyediakan pakan yang bagus bagi anakan-anakan ular sehingga ia dapat berkembang. Sebaliknya, jika periode penetasan terjadi di musim kemarau, anakan ular tidak akan bertahan karena ketersediaan pakan yang minim.

"Kalau di musim penghujan atau di puncak musim penghujan itu ketersediaan pakan untuk anakannya juga bagus, ada cicak, katak, kemudian jenis mangsa yang lain yang dapat menjadi pakan alami bagian anakan itu. Makanya secara alami hampir semua jenis ular itu periode menetasnya itu di bulan-bulan musim penghujan," papar Amir.

Amir menjelaskan ular kobra tidak mengerami telurnya, mereka meninggalkan telurnya. Biasanya ular kobra meletakkan telur-telurnya di lubang atau tempat lembab yang tersembunyi dari jangkauan manusia. Sekali bertelur, rata-rata kobra bisa menetaskan 20 ekor ular.

Sebelumnya, diberitakan sarang ular king kobra berisi 20 butir telur yang siap menetas ditemukan di sebuah sekolah di Banyuwangi, Jawa Timur.

Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat mengatakan induk kobra menaruh telur di sekitar hunian manusia sekitar Agustus hingga September setelah musim kawin.

"Ular adalah satwa liar yang habitatnya dekat dengan manusia. Mereka mendapatkan makanan di sekitar tinggal kita. Induk ular secara insting akan menaruh telurnya di lokasi yang banyak makanan ular untuk mencukupi kebutuhan anak anaknya nanti," kata Aji.

Aji menjelaskan ular adalah satwa yang mampu beradaptasi cepat dengan lingkungan baru, termasuk pembangunan kawasan yang awalnya adalah habitat mereka. Meskipun tergusur, ular dinilai dapat bertahan hidup di sela sela pondasi dan rumah warga.

(mrh/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK