Ehtesab, Aplikasi Bantu Warga Afghanistan Beraktivitas

CNN Indonesia
Senin, 20 Sep 2021 06:19 WIB
Ilustrasi aplikasi navigasi Ehtesab. (Foto: (dok. Samsung))
Jakarta, CNN Indonesia --

Aplikasi navigasi Ehtesab disebut membantu warga Afghanistan untuk beraktivitas usai Taliban menguasai Ibu Kota Kabul. Aplikasi itu dibuat oleh Sara Wahedi setelah dirinya selamat dari bom bunuh diri di Kabul pada 2018.

Mulanya, aplikasi itu dibuat dengan tujuan untuk membuat warga tetap terlibat, menjembatani kesenjangan komunikasi antara warga dan pejabat publik, dan meminta pertanggungjawaban pejabat pemerintah.

Ehtesab meminta penduduk setempat untuk melaporkan insiden dari seluruh kota, termasuk segala sesuatu mulai dari telekomunikasi yang salah hingga demonstrasi yang direncanakan. Laporan-laporan ini kemudian diverifikasi tim pakar keamanan Ehtesab.

Aplikasi itu kini digunakan oleh warga Afghanistan untuk saling memberi informasi seperti jalan mana yang macet dan titik-titik berbahaya.

Pada ledakan bom yang terjadi belum lama ini misalnya. Aplikasi itu membantu warga mendapat peringatan bahwa akan ada ledakan bom yang terjadi secara berturut-turut. Meskipun, ledakan itu masih memakan korban sampai lebih dari 70 orang.

Aplikasi tersebut baru diunduh sebanyak 5.000 kali oleh orang-orang di Kabul dan di tempat lain. Namun, perusahaan mengatakan jumlah pengguna mengalami melonjak dalam beberapa pekan terakhir.

"Fokus utamanya, jelas, memberikan laporan yang memengaruhi akses warga Afghanistan ke makanan, akses ke bank, akses ke pergerakan," kata Sara seperti dikutip CNN.

"Kami mencoba untuk mengurangi kecemasan sebanyak mungkin dalam kehidupan sehari-hari sebaik mungkin dalam situasi saat ini," imbuhnya.

Sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, pekerjaan Ehtesab lebih berisiko. Aplikasi ini sebelumnya dapat menggunakan catatan polisi setempat dan informasi dari pejabat pemerintah untuk membantu memverifikasi laporan.

Sekarang, aplikasi itu lebih banyak bergantung pada laporan berita, kedutaan asing dan PBB, banyak di antaranya telah mengurangi kehadiran mereka di Kabul dalam beberapa pekan terakhir.

Tim aplikasi itu saat ini tengah bekerja untuk memastikan bahwa tidak ada laporan yang dikirim oleh pengguna yang dapat dilacak oleh Taliban.

Terlepas dari kesulitan-kesulitan itu, serta kekhawatiran bahwa Taliban dapat menindak internet secara luas seperti yang terjadi pada awal 2000-an, Wahedi mengatakan bahwa tim tersebut tidak menyerah.

"Satu-satunya hal yang membuat kami terus berjalan setiap hari adalah kami mengetahui bahwa kami dapat melakukan sesuatu yang sangat langsung untuk membantu," katanya.

(yla/mik)


KOMENTAR

TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK