Fenomena Langit September, Konjungsi Tripel hingga Ekuinoks

CNN Indonesia
Kamis, 23 Sep 2021 05:47 WIB
Fenomena astronomi di langit Indonesia hingga akhir September meliputi Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus hingga Ekuinoks.
Bulan Sabit. Fenomena astronomi di langit Indonesia hingga akhir September meliputi Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus hingga Ekuinoks. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sederet fenomena astronomi akan terjadi di langit Indonesia pada pekan kedua hingga akhir September. Fenomena itu mulai dari Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus hingga Ekuinoks September.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membeberkan berbagai fenomena itu lewat akun dan situs resmi mereka.

Berikut rangkuman astronomi di minggu kedua September 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konjungsi Tripel Bulan-Jupiter-Saturnus

LAPAN melaporkan bahwa bulan mengalami konjungsi tripel dengan Jupiter dan Saturnus. Fenomena antariksa ini berlangsung sejak 16 sampai 19 September. Dapat disaksikan sejak 20 menit setelah terbenam Matahari dari arah Timur-Tenggara hingga pukul 02.40 waktu setempat dari arah Barat-Barat Daya.

Konjungsi merupakan konfigurasi planet saat bujur planet itu berada pada kedudukan yang sama dengan Matahari.

Ada dua konjungsi, yakni atas dan dalam. Konjungsi atas adalah kedudukan planet inferior saat planet itu memiliki bujur yang sama dengan bujur Matahari dan terletak di belakang Matahari.

Sedangkan konjungsi dalam adalah kedudukan planet inferior saat planet itu memiliki bujur yang sama dengan bujur Matahari dan terletak diantara Bumi dan Matahari.

Apoge Mars

Mars, menurut LAPAN, berjarak paling jauh dari bumi pada 20 September pukul 18.33 WIB/19.33 WITA/20.33 WIT sebesar 2,638 sa atau 394,7 juta kilometer. Fenomena inilah yang disebut Apoge.

Dikarenakan sudut pisah Mars dengan Matahari yang cukup dekat yakni 5,86 derajat, Mars tidak dapat disaksikan sepanjang malam.

Fenomena ini terjadi setiap dua tahun sekali. Apoge Mars akan kembali terjadi pada 18 Oktober 2023 dan 30 November 2025.

Fase Bulan Purnama

Bulan purnama merupakan fase Bulan yang terlihat 100 persen dari muka Bumi. Bulan mengelilingi Bumi setiap empat pekan sekali (29.5 hari), menyebabkan bagian yang terpapar sinar tampak berubah-ubah.

Ketika berada pada jarak terdekat, Bulan akan terlihat sedikit lebih besar dari biasanya. Bulan akan terbit pada pukul 18.09 WIB, mencapai puncak pada pukul 00.31 WIB, dan terbenam pada pukul 05.42 WIB pada hari berikutnya.

Puncak fase Bulan purnama di September 2021 ini terjadi pada 21 September pukul 06.54 WIB/07.54 WITA/08.54 WIT.

Pengamatan Bulan purnama dapat langsung menggunakan mata telanjang, binokular, maupun teleskop kecil.

Ekuinoks September

Menurut LAPAN, Ekuinoks September merupakan titik perpotongan ekliptika dan ekuator langit yang dilewati Matahari dalam perjalanan semu tahunan Matahari dari langit belahan Utara menuju langit belahan Selatan.

Ekuinoks September akan terjadi pada 23 September pukul 02.20 WIB/03.20 WITA/04.20 WIT.

Pada fenomena ekuinoks berlangsung, Matahari akan terbit nyaris tepat di arah Timur dan terbenam tepat di arah Barat.

[Gambas:Instagram]

(mrh/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER