Seorang ahli dari University of South Florida, Philip van Beynen, mengatakan bahwa Sumur Neraka terbentuk ketika rongga di batuan dasar di bawah permukaan tanah meluas sedemikian rupa, sehingga atap di atasnya tidak lagi bisa ditopang, dan batuan serta sedimen di atasnya tiba-tiba runtuh ke dalam gua.
"Lubang runtuhan terjadi saat sedimen permukaan perlahan menetes ke dalam rongga kecil di bawah tanah sampai depresi atau lubang runtuhan terbentuk," ucap Beynen.
Ia melanjutkan, baik batuan maupun sedimen yang runtuh itu tergantung pada jenis lanskap khusus, yang dikenal sebagai karst, yang dicirikan dengan batuan dasar karbonat seperti batu kapur dan dolomit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis batuan ini dapat larut dalam air dan mengarah ke gua, mata air dan lubang.
Sayangnya, menurutnya, sulit untuk mengatakan bagaimana atau kapan lubang runtuhan itu terbentuk secara tepat.
"Kecuali itu terjadi ketika orang tinggal di lokasi dan merekam peristiwa itu, maka itu hampir tidak mungkin," ujar Beynen, seperti dikutip Live Science.
Sebanyak 8 dari 10 peneliti Eksplorasi Gua Oman (OCET) menjadi manusia pertama di Bumi yang turun ke dasarSumur Neraka ataudi Yaman.
Salah satu peneliti dalam tim ituadalah Mohammad Al Kindi, salah seorang profesor geologi dari Universitas Teknologi Jerman di Oman yang merupakan salah satu tim OCET.
Al Kindi merupakan salah satu peneliti di Pusat Konsultasi Ilmu Bumi (ESCC), dan peneliti lulusan Pusat Konsultasi Ilmu Bumi (ESCC)University of Leeds, Inggris.
Al Kindi kerap melakukan penelitian bidang industri minyak dan energi. Ia disebut terampil dalam bidang optimalisaai produk minyak, penambangan, dan mahsyur dalam bidang Geologi.
Lewat lembaga penelitian di ESCC, ia juga melakukan evaluasi blok pertambangan, estimasi cadangan kandungan bumi, pemodelan 3D, survei topografi, pengeboran, deskripsi inti, pengambilan sampel dan pemetaan geologi.
Sederet penelitian di bidang kebumian juga telah dilakukan sejak tahun 2011. Di antaranya penelitian yang berjudul Kisah Tanah dan Kehidupan di Oman yang dilakukan pada 2018, penemuan terbaru dari jejak fosil mamalia besar Rupelian pada 2017.
Pada 2020 ia juga meneliti hubungan antara struktur lipatan skala besar, dan pola rekahan skala kecil dari pegunungan Oman. Terbaru ia meneliti Sumur Neraka di Yaman.