Tiga mutasi khas yang ada di protein paku (spike protein Delta Plus adalah K417N, V70F, dan W258L. Selanjutnya, terdapat lima mutasi kunci (T95I, A222V, G142D, R158G, dan K417N) yang muncul lebih signifikan di Delta Plus daripada varian Delta.
"Analisis struktural mengungkapkan bahwa mutasi mengubah susunan molekul untuk melemahkan interaksi dengan antibodi," seperti tertulis dalam laporan Spratt yang dilansir dari Science Direct.
Temuan tersebut memberikan petunjuk penting bagi para peneliti tentang perubahan struktural pada virus baru-baru ini dan menyoroti perlunya memperluas kotak peralatan dalam perang melawan Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Singh menjelaskan bahwa untuk sementara vaksin Covid-19 efektif menangkal virus, namun menurutnya masih ada hal lain yang mungkin lebih efektif untuk menghentikan pandemi yakni pengembangan obat antivirus yang menargetkan area spesifik virus yang tetap tidak berubah oleh mutasi.
"Jika kita dapat mengembangkan obat molekul kecil yang menargetkan bagian virus yang tidak bermutasi, itu akan menjadi solusi akhir untuk memerangi virus," kata Singh.
"Analisis evolusi varian Delta dan Delta Plus dari virus SARS-CoV-2" baru-baru ini diterbitkan dalam Journal of Autoimmunity. Pendanaan disediakan oleh Pusat Ilmu Hayati Obligasi MU dan Institut Riset Strategis Nasional di Universitas Nebraska. Jurnal ini belum mendapat tinjauan rekan sejawat.