Jika bumi melambat selama beberapa tahun, bukan berhenti tiba-tiba, tetap akan mengakibatkan bencana. Tanpa gaya sentrifugal, samudera akan bergerak menuju kutub.
Akibatnya, kedalaman laut akan turun hingga 8 kilometer di sekitar ekuator. Sehingga, air Bumi akan terbagi menjadi dua samudera kutub besar yang dipisahkan oleh sabuk tanah di tengahnya.
Sebagai gambaran, segala sesuatu di utara Spanyol akan berada di bawah air serta seluruh Antartika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah bumi tidak berputar pada porosnya maka satu hari berlangsung selama satu tahun.
Sejumlah tempat akan menjalani enam bulan siang hari, kemudian secara bertahap panas bumi akan mencapai lebih dari 100 derajat celcius.
Benua tengah yang besar akan menjadi yang terpanas dan danau dan sungai yang tersisa akan mendidih dan ditiup ke kutub oleh angin kencang.
Bahkan, kehidupan primitif hanya akan mungkin terjadi di sepanjang jalur sempit di pantai, seperti dikutip dari Science Focus.
Setelah angin kencang melanda usai Bumi berhenti mendadak, pola atmosfer di Bumi pun akan menjadi kacau. Jika planet berhenti berputar, hal ini akan mengubah cara arus udara bergerak. Pola angin yang kita lihat saat ini memainkan peran penting dalam mendorong curah hujan dan suhu di seluruh dunia.
Bumi tanpa putaran juga berarti akhir dari badai. Sebab, badai besar yang berputar diciptakan oleh gaya Coriolis yang berasal dari rotasi planet.
Jika Bumi tak berputar, maka kemungkinan Bumi tak lagi terlindung oleh perisai medan magnet yang selama ini menjaga mahkluk hidup dari terjangan badai matahari.
Meski demikian, kemungkinan Bumi berhenti berputar sangat kecil. Sebab, sejauh ini tidak ditemukan planet yang tidak berputar sama sekali.
Sebab, proses yang membentuk planet dan benda langit lainnya secara alami menghasilkan rotasi. Sehingga, seluruh dunia berputar sejak awal terbentuk.
Tetapi ada beberapa benda angkasa yang tampak tidak berotasi, sesuatu yang disebut para astronom sebagai penguncian pasang surut (tidal lock).
Hal ini seperti yang terjadi pada Bulan. Sehingga, sisi Bulan yang menghadap ke Bumi selalu sisi yang sama. Maka ada bagian dari Bulan yang disebut sisi terjauh Bulan. Ini adalah sisi yang tak pernah tampak dari Bumi. Hal ini juga menyebabkan, sisi siang dan malam yang permanen di Bulan, seperti dilaporkan Discover Magazine.
(mth/eks)