OLED disebut mampu melakukan refresh rate serendah 0,001 ms atau sekitar 1.000 kali lebih cepat dibandingkan panel LCD LED-backlit standar.
Karena sumber pencahayaan yang digunakan sangat kecil, kedalaman ukuran layar telah menyusut dengan kecepatan yang sama.
Artinya, OLED memiliki warna hitam pekat dan cerah, putih puncak, akurasi warna yang lebih baik, serta gerakan responsif yang halus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelebihan lainnya adalah OLED lebih ringan dari tipis dibandingkan LCD atau LED biasa. Sudut pandangnya cenderung jauh lebih lebar, dan waktu respons bisa sangat cepat.
Namun karena hal tersebut, harga barang yang menggunakan OLED relatif mahal untuk diproduksi.
Semakin kecil layar OLED, bisa jadi semakin mahal biaya produksinya, seperti dilansir TechRadar.
OLED rentan terhadap burn-in. Tetapi ini terjadi dalam situasi tertentu saja dan dalam kategori yang ekstrem.
Burn-in bersifat permanen dan hanya akan terjadi jika seseorang hanya menonton satu saluran selama delapan jam sehari setiap hari.
Selama pengguna menggunakannya untuk menonton berbagai konten kemungkinan akan baik-baik saja.
OLED disebut memiliki daya tahan pakai hingga 50 ribu jam. Jika penggunan menggunakannya sekitara enam jam sehari, artinya OLED bisa bertahan lebih dari 22 tahun.
(mth/eks)