6 Efek Polusi Paracetamol seperti di Jakarta buat Hewan Laut

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Okt 2021 16:03 WIB
Berikut 6 efek polusi paracetamol (parasetamol) yang cemari Laut Jakarta buat kehidupan hewan laut.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wulan Koagouw membeberkan efek samping pencemaran paracetamol (parasetamol) pada ikan dan kerang seperti terjadi di Laut Jakarta.

"Tidak banyak riset yang melaporkan efek bahaya parasetamol, tetapi beberapa riset merekam efek parasetamol," terangnya saat dihubungi via pesan teks kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/10).

Menurutnya parasetamol sebetulnya tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Namun, dosis yang terlalu berlebihan dapat memberikan efek yang berbahaya bagi makhluk hidup.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kutip di sini prinsip dasar toksikologi 'The dose makes the poison' (takaran dosis yang membuat sesuatu menjadi racun)," kata Wulan.

"Pada saat level suatu substansi mencapai level yang dapat berinteraksi dengan sistem biologis makhluk hidup, di situlah saat substansi tersebut berpotensi memproduksi efek berbahaya,"

Ia menekankan bahwa riset yang ia dan rekan-rekannya lakukan baru pada laporan awal (preliminary).

"Sebatas mendeteksi parasetamol di beberapa lokasi di Teluk Jakarta. Riset ini tidak melaporkan efek pada organisme," tuturnya.

Selain itu, terkait efek polusi parasetamol di laut Jakarta terhadap manusia pun menurutnya tidak dapat diketahui lewat penelitian yang ia lakukan.

"Saya tidak dapat berkomentar mengenai dampak terhadap manusia, karena ini bukan bagian riset maupun expertise saya, dan saya tidak memiliki data mengenai hal ini," lanjutnya.

Bahaya Parasetamol buat 6 hewan laut

Wulan pun lantas membeberkan sejumlah penelitian lain yang menyebut dampak kontaminasi parasetamol bagi biota laut:

1. Kerang Biru (Mytilus edulis)

Dalam wawancara, Wulan mengatakan bahwa ada perubahan jaringan organ reproduksi pada spesies kerang biru.

"Dampak yang teramati adalah perubahan pada jaringan gonad (organ reproduksi), dan juga modulasi beberapa transkrip gen pada kerang biru," ujar Wulan lagi.

Sebelumnya, Wulan dan Corina Ciocan sempat membuat penelitian lain terkait kontaminasi Parasetamol terhadap biota laut pada 2019.

Dalam studi 'Paparan jangka panjang kerang laut terhadap parasetamol: apakah waktu adalah penyembuh atau pembunuh?' yang dilakukan Wulan, ditemukan lama keterpaparan zat parasetamol pada Kerang Biru memengaruhi tingkat kerusakan pada gen reproduksi kerang dan mengancam memengaruhi populasi kerang biru, seperti dikutip dari Springer.

2.Spesies Jantan ikan Rhamdia quelen

Penelitian lain berjudul, 'Parasetamol Menyebabkan Gangguan Endokrin dan Hepatotoksisitas pada Ikan Jantan Rhamdia quelen Setelah Paparan Subkronis,' menyebutkan dampak negatif parasetamol bagi spesies jantan ikanRhamdia quelen. Studi ini dilakukan oleh Assis dan beberapa rekannya pada 2017.

Dalam studi itu, dikatakan paracetamol mampu menyebabkan oxidative stress (sistem pertahanan antioksidan) dan gangguan darah pada biota itu. Tak hanya itu, paracetamol juga bisa mengganggu sistem endokrin dan fungsi hati pada ikan tadi, seperti dikutip dari Science Direct

3.Ikan Zebra (Danio rerio)

Dalam penelitian lain yang meneliti perkembangan embrio, perilaku lokomotor biokimia, dan efek epigenetik Ikan Zembra akibat terpapar parasetamol, dikatakan paparan parasetamol memiliki efek pada semua titik akhir racun yang dicari dalam penelitian, salah satunya terkait perkembangan embrio ikan Zebra, dikutip dari Wiley.

Studi ini dilakukan oleh Ana F. Nogueira, Glória Pinto, Barbara Correia, dan Bruno Nunes pada 2019.

Temuan Paracetamol Konsentrasi Tinggi di Jakarta

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER