Ahli mengatakan bahwa efek dari pencemaran air laut oleh paracetamol (parasetamol) di Teluk Jakarta kepada manusia belum bisa dipastikan secara jelas.
Sebab, menurut Peneliti Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wulan Koagouw dirinya belum bisa melihat efeknya secara jelas terhadap manusia karena belum memiliki data yang pasti.
Wulan merupakan salah satu peneliti yang terlibat dalam studi pencemaran parasetamol di Teluk Jakarta berjudul "High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi yang bisa saya bilang di sini bahwa saya belum bisa melihat efeknya pada manusia secara logika karena memang konsentrasinya rendah dibanding dengan paracetamol yang kita minum, secara logika, harusnya efeknya itu kecil, seperti itu," kata Wulan pada konferensi pers yang disiarkan secara virtual, Senin (4/9).
Namun hal itu masih berdasarkan asumsi lantaran Wulan menyebut untuk mengonfirmasi hal tersebut saat ini pihaknya belum memiliki data yang lengkap.
"Saya tidak dapat berkomentar mengenai dampak terhadap manusia, karena ini bukan bagian riset maupun expertise saya, dan saya tidak memiliki data mengenai hal ini," kata Wulan saat dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada kesempatan terpisah pekan lalu (1/10).
Lebih lanjut Wulan mengatakan bahwa riset di masa yang akan datang diperlukan untuk menjawab pertanyaan tentang efek yang dapat dirasakan oleh manusia. "Tentu saja, akan sangat menarik jika ada yang mempunyai data mengenai hal ini ataupun melakukan riset ini di masa mendatang," imbuh Wulan.
Sebelumnya, Teluk Angke dan Ancol yang ada di wilayah Jakarta Utara dilaporkan tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi.
Hal ini disebut dalam sebuah studi berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis peneliti Oseanografi LIPI Wulan Koagouw dan beberapa peneliti lain.
Penelitian ini melibatkan sampel dari empat wilayah teluk di Jakarta dan satu dari wilayah teluk di Jawa Tengah.
Hasil dari penelitian sampel tersebut menunjukkan wilayah perairan tersebut telah terkontaminasi, dan beberapa kandungannya adalah senyawa dari obat-obatan.
Data pada penelitian awal ini menunjukkan sejauh mana kualitas wilayah perairan tersebut Dan hasilnya adalah kandungan yang ada di perairan tersebut melewati batasan parameter dari standar kualitas air laut di Indonesia.