Sedangkan pada kajian kedua yang dilakukan di Qatar menyoroti tingkat infeksi Covid-19 di tengah antara penduduk yang sudah divaksin. Sebagian besar penduduk Qatar divaksin menggunakan vaksin Pfizer atau BNT162b2.
"Perlindungan dari infeksi setelah penyuntikan BNT162b2 meningkat pesat setelah dosis pertama, dan mencapai puncak pada bulan pertama setelah dosis kedua, lalu menurun bertahap pada bulan selanjutnya. Tingkat penurunan kekebalan menurun dengan cepat pada bulan keempat hingga mencapai sekitar 20 persen pada bulan selanjutnya," demikian isi hasil kajian yang ditulis oleh peneliti Sekolah Kedokteran Weill Cornell-Qatar, Laith Abu-Raddad, bersama sejumlah rekannya.
Akan tetapi, menurut mereka tingkat perlindungan supaya seseorang yang sudah divaksin dengan vaksin Pfizer tidak dirawat atau meninggal akibat Covid-19 tetap mencapai 90 persen. Meski begitu, mereka tetap mencantumkan peringatan supaya orang yang sudah divaksin tetap menjaga perilaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang yang sudah divaksin kemungkinan memiliki tingkat kontak sosial uang lebih tinggi ketimbang mereka yang belum divaksin dan juga kemungkinan sedikit melonggarkan protokol kesehatan. Sikap seperti itu bisa menurunkan efektivitas vaksin dalam dunia nyata ketika dibandingkan dengan efektivitas biologis, dan maka dari itu menjelaskan tingkat penurunan perlindungan itu," lanjut isi kajian Laith.
Lihat Juga : |
Di sisi lain, kajian Laith dan rekan-rekannya memberi pertanda supaya seluruh negara bersiap dan waspada jika kembali terjadi lonjakan Covid-19.
"Temuan ini menganjurkan supaya para penduduk yang sudah divaksin bisa kehilangan perlindungan dari infeksi dalam beberapa bulan mendatang, dan kemungkinan bisa memicu gelombang baru epidemi," tulis Laith dan rekan-rekannya dalam kajian itu.
Pfizer menyatakan tingkat kekebalan dari dua dosis vaksin buatan mereka mulai berkurang setelah beberapa bulan. Pada September lalu, Pfizer mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) buat memberikan dosis vaksin penguat (booster) atau ketiga setelah seseorang disuntik dua dosis vaksin.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular AS (CDC) menganjurkan booster vaksin itu diberikan kepada para penduduk usia 65 tahun ke atas yang termasuk kelompok rentan dan kalangan tenaga kesehatan serta seluruh narapidana.
Pemerintah Israel kini menerapkan kebijakan buat menyuntikkan booster vaksin kepada seluruh penduduknya sehingga bisa dianggap selesai melakukan vaksinasi Covid-19.
Sedangkan di AS baru sekitar enam juta penduduk yang menerima dosis ketiga vaksin.
(ayp/ayp)