Riset: Efektivitas Vaksin Pfizer Turun Drastis Usai 2 Bulan

CNN Indonesia
Kamis, 07 Okt 2021 11:14 WIB
Hasil kajian menunjukkan tingkat perlindungan kekebalan tubuh dari dua dosis vaksin Pfizer menurun setelah dua bulan atau lebih. (AP/Frank Augstein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil kajian dari Israel dan Qatar menunjukkan tingkat perlindungan kekebalan tubuh dari dua dosis vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat, Pfizer dan BioNTech, dilaporkan menurun setelah dua bulan atau lebih penyuntikan.

Akan tetapi, menurut kajian itu perlindungan gejala dari infeksi Covid-19 dari vaksin Pfizer masih tetap tinggi. Di sisi lain, hasil kajian itu memperlihatkan setiap orang harus tetap bersikap waspada buat mencegah terinfeksi Covid-19.

Seperti dilansir CNN, Kamis (7/10), dua hasil kajian itu dipaparkan di Jurnal Kedokteran New England. Menurut hasil kajian di Israel yang meliputi 4.800 tenaga kesehatan memperlihatkan antibodi Covid-19 menurun drastis setelah seseorang selesai disuntik dua dosis vaksin Pfizer.

Menurut hasil kajian di Israel, penurunan antibodi Covid-19 usai disuntik dua dosis vaksin Pfizer terbesar dialami oleh laki-laki, orang yang berusia 65 tahun ke atas dan orang-orang dengan penekanan kerja sistem imun (imunosupresi).

"Kami melakukan kajian kohort longitudinal prospektif melibatkan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Sheba, rumah sakit ketiga terbesar di Israel," tulis dokter RS Sheba, dr. Gili Regev-Yochay, dan sejumlah rekannya yang terlibat kajian itu.

Para peneliti mencatat tingkat antibodi penetralisir, yakni garis pertahanan pertama sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi, berkorelasi dengan perlindungan terhadap infeksi. Namun, untuk penelitian ini mereka hanya mempelajari tingkat antibodi.

"Dari berbagai kajian terhadap sejumlah vaksin yakni cacar, gondok dan rubella memperlihatkan memang ada penurunan pada antibodi penetralisir setiap tahun antara 5 sampai 10 persen. Kami menemukan penurunan yang sangat besar dan cepat pada tubuh manusia yang merespons vaksin BNT162b2 yang kami amati selama beberapa bulan setelah vaksinasi," tulis Gili dalam laporan hasil kajian itu.

Menurut kajian Gili dan rekan-rekannya, tingkat kekebalan orang yang terinfeksi Covid-19 bertahan lebih lama ketimbang mereka yang divaksinasi. Bahkan tingkat kekebalan orang yang sembuh dari Covid-19 dan kemudian divaksin juga lebih kuat.

"Secara keseluruhan, dari akumulasi bukti-bukti dalam studi kami dan lainnya memperlihatkan reaksi tubuh manusia dalam jangka panjang dan efektivitas vaksin terhadap orang yang pernah terinfeksi lebih kuat daripada mereka yang hanya menerima dua dosis vaksin," lanjut isi kajian Gili.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>

Riset Ungkap Efektivitas Vaksin Pfizer Bisa Menurun Drastis


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :