Kemenkes: WNA Masuk Indonesia Gunakan PeduliLindungi

CNN Indonesia
Kamis, 14 Okt 2021 19:10 WIB
Menurut Kemenkes, PeduliLindungi sudah terintegrasi sistem imigrasi, e-visa, asuransi, dan kekarantinaan untuk WNA.
Warga mengakses aplikasi PeduliLindungi di Kampung Pasir Babakan, Lebak, Banten, Sabtu (18/4/2020). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengembangkan fitur PeduliLindungi yang dapat digunakan warga negara asing (WNA) untuk masuk ke dalam negeri.

Chief Digital Technology Office Kemenkes, Setiadji, mengatakan, dengan dibukanya penerbangan internasional, aplikasi PeduliLindungi disebut dapat digunakan WNA untuk berbagai macam protokol kesehatan.

Dia mengatakan PeduliLindungi sudah terintegrasi sistem imigrasi, e-visa, asuransi, dan sistem kekarantinaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu masyarakat internasional masuk ke sistem kita itu juga kita lakukan dengan berbagai macam prokes sehingga integrasi sistem seperti imigrasi, e-visa, asuransi dan lain sebagainya," ujar Setiadji secara virtual, Kamis (14/10).

Lebih lanjut dia menjelaskan Kemenkes juga sudah melakukan diskusi dan kerjasama dengan beberapa negara agar sertifikat vaksin dan tes laboratorium Kemenkes bisa langsung diterima di luar negeri.

Jadi Kemenkes melakukan integrasi dengan aplikasi internasional untuk persiapan umroh haji, lalu aplikasi di Kuwait, Uni Emirat Arab, dan Turki.

"Kita sudah ada mutual recognition sehingga standarisasi internasional akan kita terapkan akan kedua belah pihak bisa menerima standarisasi sertifikat vaksin dan PCR test," ujar dia.

Lebih lanjut dia berharap aplikasi PeduliLindung akan semakin berkembang dari sisi untuk penanganan pandemi Covid-19, khususnya agar ekonomi tetap jalan dan kesehatan bisa tetap terjaga.

Pengguna bertambah

Setiadji melaporkan total pengguna aplikasi PeduliLindungi saat ini sudah diunduh sekitar 60 juta pengguna.

Dia menjelaskan setiap hari kurang lebih 9 juta masyarakat menggunakan PeduliLindungi untuk berbagai macam akses seperti masuk mal, perjalanan, dan di bandara.

"Secara total untuk masuk ke dalam PeduliLindungi penggunanya sudah 60 juta yang download aplikasi ini kemudian secara total menggunakan barcode lebih dari 70 juta total yang menggunakan PeduliLindungi," tuturnya.

Melonjaknya penggunaan aplikasi PeduliLindungi itu terjadi sejak Juli lalu, ketika aplikasi digunakan sebagai prasyarat masuk mal dan beberapa tempat umum.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER