Einstein pernah berkata, "Hal yang paling bernilai hanyalah intuisi." Intuisi kerap memberikan keraguan pada langkah-langkah yang akan dilakukan, namun Einstein selalu mengikuti intuisinya.
Menurutnya ide datang tiba-tiba secara intuitif, dan intuisi merupakan hasil dari pengalaman intelektual yang pernah dialami. Latihan membuat alam bawah sadar terbuka untuk segala kemungkinan.
Kemudian karena kebiasaannya bekerja secara konsisten, Einstein dapat mengenali nilai dari sebuah ide ketika muncul dari dalam pikirannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut seperti seorang penulis yang tiba-tiba menemukan inspirasi saat sedang mandi atau seorang eksekutif yang sadar harus bagaiamana dalam menghadapi keluhan konsumen saat berkebun.
Pada beberapa eksperimen, Einstein membayangkan dirinya sedang menaiki laser dan berada di dalam sebuah lift jatuh dari angkasa luar. Proses visualisasi seperti ini adalah salah satu yang membawanya pada ide-ide baru.
Kegagalan menjadi salah satu yang membawa Einstein ke posisinya sebagai ilmuwan jenius.
Einstein mengalami kesulitan dalam pernikahannya dan hubungan buruk dengan salah satu anaknya, kemudian sejumlah teori sains yang dia kerjakan pun tidak berhasil.
Namun kegagalan tersebut merupakan bagian dari perjalanan yang membentuk sosok jenius tersebut.
Einstein tidak membuat opini orang lain memengaruhi dirinya, menurutnya yang penting adalah apa yang dia pikirkan, bukan apa yang dipikirkan orang lain. Einstein juga tidak gemar berdebat, dia lebih memilih fokus pada apa yang dia pikirkan, seperti dikutip Life Hack.
(lnn/eks)