Saran Pengamat untuk Hindari Kejahatan Metode Belanja COD

CNN Indonesia
Rabu, 20 Okt 2021 20:46 WIB
Belakangan ramai COD jadi jalan bagi seseorang untuk melakukan tindak kejahatan. Pengamat punya saran untuk menghindari hal tersebut.
Ilustrasi. Metode COD membuka celah kejahatan bagi sebagian pihak (Foto: iStockphoto/Chainarong Prasertthai)
Jakarta, CNN Indonesia --

Demi hindari bentuk kejahatan yang mungkin terjadi saat bertransaksi dengan metode COD atau Cash on Delivery, seseorang disarankan untuk pakai metode bayar di awal.

Hal tersebut disampaikan Chairman lembaga riset keamanan siber CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) Pratama Persadha.

"Sebaiknya juga membeli barang secara online hindari dengan membayar COD, lebih baik melakukan pembayaran di awal," kata Pratama kepada CNNindonesia.com melalui pesan teks, Selasa (19/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media sosial Twitter diramaikan oleh sebuah utas atau thread yang menyebut dirinya telah menjadi korban penipuan dengan memanfaatkan metode pembayaran COD.

Beberapa paket datang ke alamat korban, padahal korban sama sekali tidak berbelanja di ecommerce, dan ketika ditelusuri bersama kurir yang mengirimkan paket tersebut didapati sejumlah paket serupa.

Kemudian korban menduga 'paket palsu' yang datang ke alamatnya merupakan imbas dari kebocoran data, karena data yang tertera pada paket sama persis dengan data pada aplikasi ecommerce, termasuk kesalahan penulisan.

Menanggapi hal tersebut, Pratama mengatakan modus penipuan COD tidak bisa dicegah namun bisa diminimalisir dengan menginfokan kepada orang rumah bahwa tidak pernah membeli barang secara online dengan metode COD.

"Modus penipuan COD yang sedang marak sekarang ini tidak bisa dicegah, namun bisa diminimalisir dengan menginfokan kepada orang rumah bahwa tidak pernah membeli barang dengan pembayaran COD dan dengan tegas untuk tidak membayar paket tersebut," kata Pratama.

Meski begitu, bagi masyarakat yang tetap ingin menggunakan metode pembayaran tersebut, Pratama menyarankan untuk memastikan barang tersebut benar sesuai yang dipesan.

Ia pun mengatakan untuk memberantas penipuan dengan modus COD, hak-hak pembeli dan ekspedisi harus diperkuat.

"Kuncinya penipuan tidak terjadi lagi adalah dari pihak pembeli dan kurir ekspedisi harus benar-benar diperkuat hak-haknya. Misalnya ada pembeli yang nakal dan mengembalikan barang, ongkos pengiriman tetap harus ditanggung oleh pihak marketplace, sehingga tidak merugikan ekspedisi dan kurir," ujar Pratama.

Pengaruh kebocoran data pada modus kejahatan, di halaman berikutnya..

Faktor Keamanan COD dan Kebocoran Data

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER