Penggemar dunia teknologi diberikan sajian menarik kala para pentolan raksasa teknologi saling sindir di media sosial. Seperti CEO Twitter Jack Dorsey yang menyindir Mark Zuckerberg dalam sebuah cuitan pada Selasa (20/10).
Dorsey menyindir Zuckerberg atas rencananya menjadikan Facebook sebuah 'metaverse' dengan mengafirmasi sebuah cuitan yang menyebut rencana Zuckerberg sebagai sebuah 'kediktatoran perusahaan distopia.'
Dorsey me-retweet cuitan dari akun @udiverse21 yang menjelaskan makna metaverse berdasarkan penulis Neal Stephenson yang pertama menciptakan istilah tersebut pada 1992.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kata 'metaverse' diciptakan oleh neal stephenson dalam buku 'snowcrash' dan aslinya dideskripsikan sebuah dunia virtual yang dimiliki oleh perusahaan, di mana pengguna diperlakukan sebagai warga di sebuah kediktatoran perusahaan distopia," bunyi cuitan tersebut.
Selain retweet, Dorsey juga me-reply cuitan tersebut seraya memberikan afirmasi pada pernyataan tersebut.
"Narator: Itu adalah dia," tulis Dorsey dalam replynya.
Sebelumnya Zuckerberg menyatakan ingin menjadikan Facebook sebagai sebuah 'metaverse.' Di 'metaverse' ini pengguna akan menggunakan perangkat Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) untuk masuk ke dalam dunia virtual.
Dilansir dari dailymail, konsep 'metaverse' adalah sebuah konsep yang dipertaruhkan Facebook sebagai masa depan perusahaannya. Facebook bahkan merekrut 10 ribu staf di Uni Eropa untuk mengembangkan dunia dan teknologi tersebut.
Sebelum Dorsey, pentolan raksasa teknologi lain, Elon Musk juga melontarkan sindiran di media sosial Twitter.
Dalam format serupa dengan Dorsey, Musk me-reply cuitan orang lain yang membahas tentang bagaimana Google membentuk seorang brilian menjadi pekerja yang mudah puas dibanding menjadi pendiri ambisius.
"Kejahatan terbesar Google adalah membentuk seorang brilian berumur 22 tahun menjadi pengejar karir yang mudah puas dibanding menjadi seorang pendiri ambisius yang akan berkompetisi dengan mereka suatu hari nanti," bunyi cuitan tersebut.
Cuitan yang dilontarkan akun @justindross itu lantas direply oleh Musk dengan penegasan bahwa perusahaan teknologi besar kerap menjadi tempat di mana bakat-bakat berguguran.
"Sebagian besar perusahaan teknologi besar telah menjadi tempat di mana bakal mati," tulis Musk.
Dilansir dari Indiatoday, Musk tidak pernah menahan diri kala berkomentar di Twitter. Sebelumnya dia juga pernah menyuarakan opininya untuk menyerang Zuckerberg pasca insiden kekerasan yang terjadi di Ibukota Amerika Serikat.
Selain itu Musk juga pernah menyerang Amazon yang melakukan sensor pada publikasi dari sebuah buku tentang Coronavirus.
(lnn/mik)