Nelayan Temukan Harta Karun Sriwijaya di Sungai Musi

CNN Indonesia
Selasa, 26 Okt 2021 07:46 WIB
Nelayan menemukan harta karun dari dasar Sungai Musi yang duduga merupakan harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya.
Nelayan menemukan harta karun dari dasar Sungai Musi yang duduga merupakan harta karun peninggalan Kerajaan Sriwijaya. (CNN Indonesia/Hafidz Trijatnika)

Kingsley mencatat bahwa pada puncak kejayaannya sekitar abad kesembilan, Sriwijaya mengendalikan arteri Jalan Sutra Maritim, pasar kolosal di mana barang-barang lokal, Cina dan Arab diperdagangkan.

"Sementara dunia Mediterania barat memasuki zaman kegelapan pada abad kedelapan, salah satu kerajaan terbesar di dunia muncul di peta Asia Tenggara. Selama lebih dari 300 tahun penguasa Sriwijaya menguasai jalur perdagangan antara Timur Tengah dan kekaisaran Cina. Sriwijaya menjadi persimpangan internasional untuk produk terbaik zaman itu. Penguasanya mengumpulkan kekayaan legendaris," kata Kingsley.

Selain itu, Kingsley juga menyebut bahwa dari perairan dangkal telah muncul emas dan permata berkilauan yang identik dengan kerajaan terkaya ini, mulai dari alat perdagangan dan senjata perang hingga peninggalan agama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari kuil-kuil dan tempat-tempat pemujaan yang hilang telah muncul patung-patung Buddha perunggu dan emas, pengetuk pintu kuil perunggu bergambar wajah iblis Kala, dalam legenda Hindu kepala mitos Rahu yang mengaduk lautan untuk membuat ramuan keabadian.

Lonceng biarawan perunggu dan cincin upacara emas bertatahkan batu rubi dan dihiasi dengan tongkat vajra emas bercabang empat, simbol Hindu untuk petir, senjata pilihan dewa.

Dilansir dari Daily Mail, Sumatera pada zaman dahulu disebut sebagai Pulau Emas karena kaya akan deposit emas dan sumber daya alam, dan merupakan titik awal kedatangan perdagangan di Asia Tenggara. 

Abad keenam dan ketujuh melihat peningkatan yang stabil dari perdagangan maritim Asia, dengan terbukanya pasar Cina yang besar. Meningkatnya permintaan untuk ritual Buddhis, khususnya, menyebabkan peningkatan ekspor komoditas Indonesia ke Cina. Artefak yang ditemukan sejauh ini dijual ke pedagang barang antik sebelum dapat diperiksa dengan baik oleh para ahli.



(mrh/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER