Kisah Penyelam Temukan Harta Sriwijaya Miliaran Rupiah

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 14:20 WIB
Kegiatan menyelam masyarakat di Sungai Musi sudah dimulai sejak tahun 1990an. Awalnya, masyarakat menyelammencari balok kayu dan besi bekas di dasar sungai.
Kegiatan menyelam masyarakat di Sungai Musi sudah dimulai sejak tahun 1990an. Awalnya, masyarakat menyelammencari balok kayu dan besi bekas di dasar sungai. (Musi Treasure Gallery)

Beberapa koleksi Asmadi diantaranya arca perunggu Bodhisattva yang duduk di atas singgasana, Avalokitesvara bertangan empat namun patah setengah badan, serta Buddha Maitreya.

Cincin koleksinya pun cukup banyak, beberapa diantaranya memiliki simbol agama Buddha dan bermata permata, mulai dari mata permata batu carnelian berwarna kecoklatan, batu kinyang, safir, rubi, dan zamrud.

Selain tergiur dengan uang besar dari penjualan barang kuno, Asmadi mengaku sejak kecil memang tertarik dengan sejarah, terutama tentang Kerajaan Sriwijaya yang dulu berpusat di Palembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, setelah tak lagi menjadi penyelam, ia semakin mendalami ketertarikannya tersebut untuk mengetahui barang-barang koleksi miliknya yang berasal dari dasar permukaan Sungai Musi.

Dirinya banyak membaca buku, literatur, dan referensi lainnya untuk mengetahui identitas dan asal-muasal barang kuno yang ditemukan. Mencari referensi pun dilakukan untuk mengetahui nilai sejarah dan ekonomis barang kuno tersebut agar bisa menentukan harga jual yang lebih baik.

Saat ini, penyelam di Sungai Musi menggunakan pompa air untuk menyedot pasir dari dasar sungai untuk kemudian mencari barang-barang berharga yang terkubur di dalamnya. Tak jarang para penyelam menggali dan menyedot pasir hingga kedalaman 35 meter untuk mendapatkan barang kuno yang usianya sangat tua.

Hingga saat ini, masih terdapat 30-40 kapal aktif pencari barang antik di sepanjang aliran Sungai Musi di Palembang. Setiap kapal berisi satu tim dengan 4-5 orang di mana 2-3 orang berperan sebagai penyelam, sisanya berjaga di atas kapal sambil menyaring pasir yang dihisap untuk mencari barang berharga di dalamnya.

Meskipun kuantitas dan kuantitas temuan barang-barang antik dari Sungai Musi tidak sebanyak sebelumnya, namun masih ada yang bisa dijual dengan harga tinggi untuk bertahan hidup menggantungkan ekonomi keluarganya.

(idz/mik)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER