Tak Cuma Facebook, Klub Bola RI Bali United Ikut Terjun ke Metaverse
Bali United menjadi klub sepak bola pertama asal Indonesia yang serius untuk terjun mengembangkan bisnis digital ke blockchain, crypto, hingga metaverse yang tengah digarap Facebook.
Facebook baru saja mengumumkan nama baru untuk perusahaan induk, Meta. Nama Meta dipilih dengan harapan bisa memperkuat posisi raksasa media sosial tersebutdi dunia baruMetaverse. MarkZuckerberg, pendiri Facebook berharap metaverse bisa menjadi masa depan internet.
Zuckerberg juga disebut telah menggelontorkan miliaran dolar atau setidaknya $10 miliar(sekitar Rp141 triliun)pada tahun ini saja demi membangun Metaverse.
Pertama di Indonesia
Langkah Bali United untuk terjun ke dunia bisnis digital disebut Putri Sudali selaku CEO dari PT. Kreasi Karya Bangsa (United Creative) selaku anak perusahaan dari Bali United ini sudah dimulai sejak Agustus 2020 lalu.
"Blockchain, crypto dan sekarang Metaverse ini sudah ada benchmarknya di Eropa, bahkan NBA di Amerika juga sudah keluar NFT marketplace sejak tahun lalu," jelas Putri kepada CNNInonesia.com, Jumat (29/10)
"Saya pikir pada dasarnya kami untuk pertama kali bergerak dari Facebook sebagai sebuah perusahaan menjadi Metaverse," ujarnya.
"Untuk di Indonesia, iya sepertinya kami jadi klub sepak bola pertama yang terjun di dunia bisnis digital ini. Bali United memiliki tagline 'beyond football' jadi kami tidak cuma jago di lapangan tapi juga di luar lapangan, terutama di bisnis," lanjutnya.
Beberapa klub sepak bola besar di Eropa juga diketahui telah terjun ke bisnis digital blockchain, crypto dan metaverse. Seperti Manchester City, Liverpool, Paris Saint Germain (PSG), Juvents dan Lazio misalnya.
Bali United, lanjut Putri, percaya bahwa ke depannya blockchain, crypto maupun metaverse bakal memberikan keuntungan. Terlebih, dalam situasi pandemi Covid-19 semua klub perlu berinovasi untuk tetap bertahan dalam kondisi yang sulit.
"Kami percaya future dari blockchain dan metaverse, karena selama ini sepak bola dapat revenue dari tiket dan sekarang penonton masih belum boleh, walalupun kami juga percaya ke depan boleh dengan penonton lagi."
"Begitu juga pemasukan dari merchandise yang menurun akibat ekonomi lesu di kondisi pandemi ini. Jadi bisnis ini akan menjadi income baru, additional income baru, inovasi baru ke depan. Bukan hanya soal revenue," jelas Putri.
Lihat Juga : |
Ekspansi ke digital
Sejak pertengahan tahun 2021, Bali United telah membuat divisi khusus yang berfokus pada pengembangan usaha blockchain dan crypto, hingga akhirnya pada tanggal 28 Oktober 2021 melalui anak perusahaannya meresmikan salah satu bisnis barunya dalam bidang NFT, Kolektibel.com.
Kolektibel.com merupakan curated NFT Marketplace pertama di Indonesia yang berfokus pada moments di dunia olahraga. Koleksi moment kurasi pertama yang akan diluncurkan adalah olahraga bola basket melalui kerjasama resminya bersama dengan Indonesian Basketball League (IBL) yang telah diresmikan (28/10) dan akan melakukan beta launch pada November 2021.
"Buat kami bisnis digital sangat penting karena di zaman Covid-19 ini mau ketemu offline pasti susah. Kami connect ke fan pakai digital. Jadi ke depan bukan cuma produk NFT yang akan dijual, tapi kami juga akan interaksi lewat metaverse dan blockchain. Bisnis digital ini akan jadi salah satu fokus kami di Bali United," terang Putri.
(ttf/eks)