Jakarta, CNN Indonesia --
COP26 atau Conference of Parties ke-26 ramai dibincangkan kini, karena mempertemukan kepala-kepala negara termasuk Amerika Serikat, Indonesia, Perancis, dan lainnya.
Secara garis besar COP26 adalah konferensi tahunan yang membahas sikap global pada isu-isu perubahan iklim.
Tahun ini, konferensi digelar di Glasgow, Skotlandia. COP tahun ini fokus pada tujuan mempertahankan apa yang disepakati COP21 di Paris tahun 2015.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
COP26 kembali mempertemukan delegasi 192 negara yang menandatangani perjanjian Paris.
Kala itu setiap negara sepakat untuk bekerja sama untuk membatasi pemanasan global hingga di bawah 2 derajat celcius dan menargetkan 1,5 derajat celcius. Kesepakatan tersebut dikenal sebagai Persetujuan Paris.
Tujuan dan Topik Pembicaraan COP26
Konferensi Glasgow disebut sebagai momentum para negara untuk memperbarui gagasan terhadap tujuan mulia yang telah sama-sama disepakati.
Adapun tujuan COP26 yang dilansir dari situs resmi adalah:
1. Menjaga komitmen batas kenaikan suhu 1,5 derajat celcius
Negara-negara diminta untuk terlibat dalam pencapaian target pengurangan emisi pada 2030. Untuk mencapai hal tersebut, negara-negara peserta diminta untuk:
- Mempercepat penghapusan batubara
- Mengurangi pembabatan hutan
- Mempercepat peralihan ke kendaraan listrik
- Mendorong investasi untuk energi terbarukan
2. Beradaptasi untuk melindungi masyarakat dan habitat alami
Perubahan iklim memberi dampak yang bersifat merusak. COP26 mendorong negara-negara untuk:
- Melindungi dan memulihkan ekosistem
- Membangun pertahanan untuk menghindari hilangnya tempat tinggal, mata pencaharian, dan nyawa
3. Mobilisasi keuangan
Untuk memenuhi dua tujuan awal, negara-negara maju harus memenuhi janji mereka untuk memobilisasi setidaknya US$100 miliar atau setara Rp1.426 triliun per tahun untuk menekan dampak krisis iklim di dunia.
4. Kerja sama dan komitmen
Untuk mewujudkan mimpi bersama tersebut, negara-negara peserta diminta untuk kerja sama dan mempercepat tindakan, melibatkan pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat sipil tiap negara.
Prioritas yang diangkat, dibicarakan, dan jadi bahan negosiasi dalam konferensi COP26 meliputi hal-hal sebagai berikut:
- Mengaktifkan ambisi perdagangan karbon
- Transparansi negara dalam tindakan dan dukungan pencegahan perubahan iklim
- Timeline dan komitmen pengurangan emisi
- Pencegahan dan minimalisasi kerugian dan kerusakan akibat perubahan iklim
Mengapa penting dibicarakan? Mengapa harus peduli? Simak di halaman berikutnya..
Mengapa Anda harus peduli?
COP26 adalah ujian pertama melihat ketahanan komitmen negara-negara pada perjanjian Paris enam tahun lalu.
Faktor kesuksesan konferensi tahun ini adalah lahirnya perjanjian dan rencana baru untuk membatasi pemanasan global.
Harapannya, negara-negara tetap berambisi dan berkomitmen untuk menjaga perubahan iklim di bawah 2 derajat celcius.
Sikap negara bisa terlihat dengan apa yang disampaikan dalam konferensi COP26. Hal-hal yang disampaikan melalui delegasi jadi cerminan sikap negara pada isu perubahan iklim.
Semua negara punya kepentingan sendiri, melihat dinamika negara masing-masing dan 'keinginan' pemerintahannya.
Sikap negara pada COP26 menjadi gambaran keberpihakan negara, kepada pelaku bisnis atau ke warga sipil. Bicara soal perbuahan iklim atau pemanasan global berarti bicara tentang keberlangsungan hidup manusia dan alam.
Penting untuk paham apa yang disepakati di konferensi negara anggota PBB tersebut, untuk nantinya membandingkan implementasinya di negara masing-masing.
Sejauh ini COP26 telah melahirkan sejumlah kesepakatan multinasional, seperti pelestarian hutan dan lahan.
Indonesia dan 104 negara yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB soal Perubahan Iklim COP26 sepakat untuk menghentikan deforestasi dan mulai menjaga hutan.
Kesepakatan ini tertuang dalam 'Deklarasi Pemimpin Glasgow tentang Hutan dan Penggunaan Lahan.'
Penting untuk memantau perjanjian-perjanjian apa lagi yang disepakati delegasi negara Anda dalam COP26. Hal tersebut bisa menjadi dasar bagi masyarakat sipil maupun pelaku bisnis untuk menagih komitmen tersebut.
Tak hanya delegasi pemerintahan negara, COP26 juga menghadirkan kelompok-kelompok yang berkaitan dengan isu perubahan iklim seperti pelaku bisnis, kelompok aktivis lingkungan, serta kelompok masyrakat sipil.
COP26 harusnya jadi momentum bagi semua pihak terkait untuk mengambil sikap menyelamatkan kelestarian bumi dan seisinya.
Untuk itu, penting untuk memahami apa yang dibicarakan dan terwujud dari konferensi COP26.