Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa Magnitudo 5,9, yang terjadi hari ini di Maluku Tengah, Kamis,(4/11) pagi dipicu adanya pergerakan sesar naik di Seram Utara.
Kepala bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Daryono mengatakan berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa memiliki parameter mutakhir dengan magnitudo 5,7.
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Seram Utara (North Seram Thrust)," ujar Daryono lewat pesan teks, Kamis (4/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Daryono menjelaskan episenter gempa terletak pada koordinat 2,77 derajat LS; 129,39 derajat BT, tepatnya di laut pada jarak 75 kilometer arah Timur Laut Maluku Tengah, dengan kedalaman 12 kilometer.
Daryono mengungkapkan berdasarkan analisis BMKG, mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan kombinasi geser dan naik atau oblique thrust fault.
Guncangan gempa dijelaskan Daryono terasa di daerah Sawai dalam skala intensitas V MMI, Wahai IV MMI, Ambon, Masohi dan Saparua III MMI.
Ia mengatakan beberapa warga melaporkan adanya dampak kerusakan ringan pada rumah warga yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.
Namun begitu berdasarkan analisis dan pemodelan BMKG menunjukkan gempa tak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami," tuturnya.
Hingga pukul 10.202 WIB, hasil monitoring menunjukkan adanya 3 aktivitas gempa susulan atau aftershock. Meski demikian BMKG mengingatkan warga untuk tetap waspada.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG di laman resmi.