Fenomena Langit November: Hujan Meteor Taurid Selatan Malam Ini
Puncak hujan meteor Taurid Selatan akan menjadi salah satu fenomena langit pada November yang terlihat di langit Indonesia mulai malam ini, tepatnya 5 sampai 6 November 2021.
Hujan Meteor Taurid Selatan mendapat penamaan demikian lantaran titik asal muncul (titik radian) hujan meteor ini berada di konstelasi Taurus bagian selatan, dekat konstelasi Cetus.
Intensitas maksimum hujan meteor ini berkisar 4 meteor per jam untuk wilayah Indonesia. Itu dikarenakan ketinggian titik radiant ketika transi bervariasi antara 64 derajat sampai 81 derajat.
Melansir situs resmi LAPAN, hujan meteor ini aktif sejak 25 September hinga 25 November dan intensitas maksimum terjadi pada 6 November 2021.
Pada 6 November, intensitas hujan meteor ini sulit disaksikan karena terjadi pada siang hari pukul 10.35 WIB atau 11.35 WITA atau 12.35 WIT.
Cara amati hujan meteor Taurid Selatan
Untuk dapat menyaksikan hujan meteor Taurid Selatan Anda bisa melakukan sejumlah cara berikut.
1. Pastikan pandangan Anda mengarah langit bebas dari penghalang, polusi cahaya dan awan saat mengamati hujan meteor ini.
2. Anda juga tidak memerlukan alat bantu penglihatan apapun untuk melihatnya. Kecuali jika Anda ingin merekamnya, bisa menggunakan kamera all-sky dengan medan pandang 360 derajat yang diarahkan ke zenit (titik di angkasa yang berada persis di atas kepala pengamat).
3. Puncak Hujan Meteor Taurid Selatan sudah dapat disaksikan sejak pukul 18.30 hari ini, Jumat (5/11). Anda bisa melihat hujan meteor dari arah timur hingga timur laut hingga pukul 04:30 waktu setempat keesokan paginya, Sabtu (6/11) dari arah Barat-Barat Laut.
Asal mula hujan meteor Taurid Selatan
Hujan Meteor Taurid Selatan berasal dari sisa debu komet Encke yang mengorbit pada matahari dengan periode 3,3 tahun sebagaimana asteroid 2004 TG10 yang merupakan objek induk hujam meteor Taurid Utara.
Pemisahan hujan meteor Taurid menjadi Taurid Utara dan Selatan disebabkan oleh perturbasi atau perubahan interaksi gravitasi khususnya pada planet Jupiter.
Menurut NASA yang dikutip dari CNN, Meteor Taurid Selatan sering dikenal karena bentuknya menyerupai bola api yang berukuran lebih dari 1 meter yang bersinar sangat terang.
Meskipun terlihat oleh mata telanjang pada malam hari, Anda tidak perlu khawatir penampakan meteor Taurid Selatan itu akan terhalang cahaya bulan sebab akan ada bulan baru pada Kamis malam, sehingga langit akan lebih gelap dari biasanya.