Idhan menjelaskan setidaknya ada empat hal yang jadi penyebab banjir bandang. Masalah utama tentu terkait curah hujan dan tiga komponen lain terkait kondisi tanah
Berikut kondisi tanah yang mempengaruhi potensi banjir bandang.
1. Kelembaban tanah
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama terkait dengan kelembaban tanah yang berkaitan dengan hujan yang mengguyur permukaan tanah, sehingga ketika tanah tidak mampu lagi menyimpan air di permukaan, maka air tersebut akan menjadi air limpasan yang mengalir di permukaan tanah.
2. Jenis tanah
Kedua masalah jenis tanah yang akan berpengaruh pada daya serap air hujan. Apabila tanah yang diguyur hujan merupakan jenis tanah yang memiliki rongga antar partikel yang semakin besar maka daya serapnya akan semakin besar juga. Sebaliknya, jika rongga antar partikel semakin sempit maka tanah akan lebih sulit untuk menyerap air.
3. Profil tanah
Komponen yang ketiga adalah profil tanah berkaitan dengan lapisan tanah dalam penampang vertikal. Jika di bawah permukaan tanah terdapat lapisan batu yang tidak tembus air atau biasa disebut backdrop. Selain itu, semakin dalam keberadaan lapisan backdrop maka tanah akan mampu menyimpan air yang lebih banyak.
Lebih lanjut, untuk menghadapi musim hujan, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir khususnya bagi masyarakat yang tinggal dan berada di daerah rawan bencana hidrometeorologi.
Untuk mengantisipasi, masyarakat dapat perlu memperhatikan penataan lingkungan dan resapan air di wilayah sekitar tempat tinggal.
"Penataan lingkungan sekitar tempat tinggal dan resapan air penting untuk memastikan resapan air tetap terjaga dengan baik terutama pada wilayah yang mengalami curah hujan tinggi," kata Idhar.
Selain itu, membersihkan dan merapikan wilayah bantaran sungai dari sampah, memperkuat tanggul sungai yang sudah mulai longgar serta melakukan penebangan ranting dan batang pohon yang sudah tua atau lapuk di taman kota dan di sepanjang jalan juga perlu dilakukan.