Lebih lanjut Andi menjelaskan mengapa gerhana Bulan sebagian kali ini akan menjadi gerhana terpanjang di 80 tahun terakhir.
Menurutnya karena hal ini terjadi karena lebar cahaya Bulan yang tertutupi oleh umbra atau bayangan yang terbentuk ketika proses terjadinya gerhana Bulan itu nilainya mendekati satu.
"Karena umbra yang menutupi permukaan Bulan ini menyisakan sedikit cahaya dari permukaan bulan yang tidak tertutupi oleh umbra, oleh karenanya durasi gerhana Bulan sebagian akan terjadi paling lama," ujar Andi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andi juga menyebut bahwa gerhana Bulan sebagian kali ini memiliki Magnitudo atau lebar diameter Bulan yang ditutupi oleh umbra sebesar 97,85 persen.
Dalam laman resmi Pussainsa-LAPAN, Andi memaparkan bahwa di Indonesia sendiri fase gerhana penumbra dari gerhana ini dimulai pada pukul 13.00.23 WIB / 14.00.23 WITA / 15.00.23 WIT, kemudian fase gerhana sebagian dimulai pada pukul 14.18.24 WIB / 15.18.24 WITA / 16.18.24 WIT.
Gerhana penumbara menurut Andi merupakan fenomena ketika bayangan semu Bumi menghalangi permukaan Bulan. Sehingga Bulan hanya tampak temaram berwarna keputihan, sebagaimana tampilan purnama bisa.
Di samping itu, fase gerhana sebagian berakhir pada pukul 17.47.26 WIB / 18.47.26 WITA / 19.47.26 WIT sedangkan fase gerhana penumbra berakhir pada pukul 19.05.31 WIB / 20.05.31 WITA / 21.05.31 WIT.
Lihat Juga : |
Lebih lanjut, jika melihat katalog gerhana dari NASA, Andi memperkirakan bahwa gerhana Bulan sebagian dengan durasi yang panjang akan kembali terjadi kembali pada 2 Januari 2094, dengan puncak gerhananya terjadi tepat pada tengah malam dan memiliki durasi selama 3 jam 21,2 menit.
Selain itu, gerhana Bulan sebagian terlama juga akan bisa disaksikan lagi pada tahun 2231, tepatnya pada 14 Agustus dengan puncak gerhananya terjadi pada pukul 02.45 WIB dengan durasinya selama 206,9 atau 3 jam 26,9 menit.