Pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa fitur Add Yours bukan menjadi akar masalah dalam modus kejahatan. Kecerobohan pengguna lah yang menjadi penyebab dari maraknya kejahatan rekayasa sosial itu.
"Itukan tergantung pada pengguna medsosnya, istilahnya kalau pengguna medsosnya ceroboh dan bisa menampilkan data pribadi banyak cara, itu hanya salah satu cara." ujar Alfons kepada CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, Selasa (23/11) pagi.
"Jadi istilahnya bukan tools-nya yang bermasalah tetapi pengguna medsosnya yang kurang cermat," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Alfons menjelaskan biasanya memang dari sisi ancaman pengguna tak banyak yang menyadari bahwa individu telah membagikan informasi yang bersifat rahasia, lewat kuis atau fitur tambahan seperti contohnya Add Yours.
Alfons menyarankan pengguna media sosial agaknya lebih sensitif dan menghindari untuk membagikan data kependudukan yang sifatnya pribadi. Hal itu lantaran dapat berpotensi melancarkan aksi kejahatan lewat rekayasa sosial.
"Jadi kita perlu menyadari pokoknya mesti sensitif bahwa apapun caranya pokoknya yang sifatnya data kependudukan atau data pribadi itu harus dihindari. Karena inikan rekayasa sosial kan, macem-macem caranya," tandasnya.
Di samping itu Alfons juga menjelaskan bahwa penjahat siber bisa mendapatkan nomor telepon pengguna, dengan berbagai cara. Di antaranya dengan menelusuri postingan pengguna yang menyematkan nomor telepon untuk dijadikan informasi tambahan jika berjualan atau bertransaksi di media sosial
"Mereka mendapatkan informasi nomor telepon pengguna dari media yang ada. Misalkan yang pernah terjadi kita pernah jualan apa setahun yang lalu yang isinya ada nomor kita. Jadi mereka dengan cara itu, jadi kalau kita jualan juga mesti hati-hati kita mesti sadar, jadi bisa lewat history postingan kita," kata Alfons.
(can/fjr)