Jakarta, CNN Indonesia --
Ahli Herpetologi Pusat Riset Biologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amir Hamidy menjelaskan beberapa tempat yang menjadi lokasi favorit persembunyian ular di rumah di antaranya adalah alur-alur, lubang, dan pojokan.
Lokasi tersebut dijelaskan Amir sebagai lokasi-lokasi yang membuat ular merasa aman, sehingga kerap dijadikan tempat bersembunyi.
"Anakan ular mengikuti insting, insting di mana dia akan safe. Instingnya dia mengikuti alur-alur, pojokan-pojokan, lubang-lubang. Insting mereka untuk survive seperti itu," jelas Amir kepada CNNindonesia.com melalui sambungan telepon, Selasa (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat-tempat seperti saluran air, sudut-sudut rumah, dan tempat lain yang termasuk dalam kategori tersebut sangat berpotensi dijadikan tempat ular bersembunyi. Terlebih jika tempat tersebut gelap dan sangat lembap.
"Ketika ada di rumah dia (ular) mencari tempat yang paling lembap," kata Amir
Amir juga menjelaskan ular-ular yang berada di rumah adalah hasil dari telur yang disimpan tiga hingga empat bulan yang lalu oleh induknya.
Sifat anakan ular yang tidak mengikuti induknya untuk bertahan hidup setelah menetas membuat hewan ini menyebar secara acak dari sarangnya yang berada di permukiman.
"Ular ini enggak kayak ayam, enggak kayak bebek yang ketika menetas mengikuti induknya," ujar Amir.
"Induk sudah meletakkan telurnya tiga sampai empat bulan lalu, induknya sudah pergi dan anaknya menyebar secara random," tambahnya.
Tidak semua ular berbisa
Amir juga menjelaskan di Pulau Jawa khususnya sekitar Jabodetabek ada beberapa jenis ular yang umum ditemukan dan mayoritas tidak berbisa.
"Kalo kita petakan (Pulau) Jawa, mungkin khususnya sekitar Jabodetabek, ular yang sering dijumpai sekitar rumah, pekarangan, pemukiman itu kalo ngga cobra, ular kopi, ular pagar, ular weling, sanca," jelasnya.
Dari jenis-jenis ular tersebut yang termasuk ular berbisa hanyalah ular cobra dan ular weling.
Apa yang harus kita lakukan? Simak di halaman berikutnya..
Meski demikian masyarakat harus selalu waspada terlebih jika tidak bisa mengidentifikasi perbedaan yang ada pada jenis=jenis ular tersebut.
Amir mengatakan bahwa jenis-jenis ular tersebut merupakan ular yang dapat bertahan hidup di wilayah perumahan. Maka dari itu ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah untuk mencegah ular masuk dan bersarang di rumah.
"Kita harus meningkatkan kewaspadaan di musim-musim seperti ini dengan Menjaga rumah dalam kondisi bersih, setiap hari dipel dengan wangi-wangian yang menyengat," ujar Amir.
Menghilangkan tikus yang merupakan sumber pakan ular dari lingkungan rumah juga menjadi langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah ular datang dan bersarang.
"Kemudian tidak menyediakan tumpukan barang yang berpotensi menjadi tempat habitat persembunyian mereka, sampah harus di buang setiap hari tidak mengundang tikus yang jadi mangsa utama mereka," imbuhnya.
Namun jika masyarakat mendapati ular di lingkungan rumah, yang bisa dilakukan adalah melakukan identifikasi jenis ular tersebut.
"Kalo bisa identifikasi jenis ya diidentifikasi jenis dulu," ujar Amir.
Setelah identifikasi, masyarakat dapat melaporkan ke Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) atau profesional untuk memindahkan ular tersebut.
"Calling damkar atau professional yang memang membidangi itu untuk relokasi," kata Amir.
Selama menunggu bantuan, masyarakat dapat menutup pintu dan jalur untuk kabur agar ular masih tetap berada di ruangan saat bantuan untuk relokasi datang.
"Biasanya ada periode senggang dari melihat ular sampai menunggu damkar, ada senggang waktu, biasanya tutup pintunya agar saat damkarnya datang ular tidak kabur," jelas Amir.
Masyarakat diimbau tidak mengambil ular tersebut sendiri, terlebih jika tidak mengehatui jenisnya apa.
"Tidak perlu handling, handling itu bisa oleh damkar (Pemadam Kebakaran) atau professional yang bidang itu. Apalagi kita ngga tahu jenisnya apa, sangat bahaya kalo sampai digigit ularnya dan itu berbisa," papar Amir.