Pengaruh Perubahan Iklim pada Bentuk Tubuh Hewan

CNN Indonesia
Sabtu, 27 Nov 2021 10:32 WIB
Tak hanya manusia, hewan pun secara alamiah harus berjibaku dan putar akal untuk menghadapi deras pengaruh perubahan iklim.
Tak hanya manusia, hewan pun secara alamiah harus berjibaku dan putar akal untuk menghadapi deras pengaruh perubahan iklim. (Foto: iStockphoto/Jeff Kingma)

Kegunaan lain dari pelengkap

Selain untuk mengatur suhu tubuh, pelengkap tubuh hewan juga memiliki banyak kegunaan lain. Para ilmuwan disebut juga berfokus pada alasan lain yang mungkin menjelaskan perubahan bentuk tubuh hewan.

Sebagai contoh, penelitian telah menunjukkan bahwa ukuran rata-rata paruh burung pipit tanah, Galapagos telah berubah dari waktu ke waktu sebagai respons terhadap ukuran benih yang pada gilirannya dipengaruhi oleh curah hujan.

Penelitian memeriksa data yang dikumpulkan sebelumnya untuk menentukan apakah suhu juga mempengaruhi perubahan ukuran paruh burung finch tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data menunjukkan curah hujan menentukan ukuran paruh. Setelah musim panas yang lebih kering, kelangsungan hidup burung berparuh kecil justru menjadi berkurang.

Tetapi kami menemukan bukti yang jelas bahwa burung dengan paruh yang lebih kecil juga lebih kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup di musim panas yang lebih panas. Efek pada kelangsungan hidup ini lebih kuat daripada yang diamati dengan curah hujan.

Kondisi ini memberi tahu kita bahwa peran suhu mungkin sama pentingnya dengan penggunaan pelengkap tubuh lainnya, seperti memberi makan dalam mendorong perubahan ukuran pelengkap.

Ini termasuk dengan beberapa peringatan pada burung jalak, burung pipit, dan sejumlah burung laut dan mamalia kecil, seperti opossum gracile Amerika Selatan.

Mengapa perubahan bentuk itu penting?

The Conversation menambahkan penelitian yang dilakukan juga berkontribusi pada pemahaman ilmiah tentang bagaimana satwa liar akan merespons perubahan iklim.

Selain meningkatkan kapasitas untuk memprediksi dampak perubahan iklim, penelitian juga memungkinkan untuk mengidentifikasi spesies mana yang paling rentan dan memerlukan prioritas konservasi.

Laporan dari Intergovernmental Panel on Climate Change bulan lalu menunjukan bahwa hanya tersedia sedikit waktu untuk mencegah bencana akibat pemanasan global.

Sementara penelitian menunjukkan beberapa hewan beradaptasi dengan perubahan iklim, meskipun banyak yang tidak. Misalnya, beberapa burung mungkin harus mempertahankan pola makan tertentu yang berarti mereka tidak dapat mengubah bentuk paruhnya. Hewan lain mungkin tidak dapat berevolusi dalam waktu.

Jadi, sementara memprediksi bagaimana satwa liar akan merespons perubahan iklim itu penting, cara terbaik untuk melindungi spesies di masa depan adalah dengan secara dramatis mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencegah pemanasan global sebanyak mungkin.

(ttf/fjr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER