Dilansir dari Mirror, seorang professor di London School of Economics sekaligus peneliti utama studi tersebut, Jonathan Birch mengatakan rasa sakit dan penderitaan yang menjadi kemampuan hewan untuk merasakan memiliki hubungan khusus dalam undang-undang kesejahteraan hewan.
"Ketika Anda menghormati sesuatu sebagai makhluk hidup, jenis prinsip yang Anda gunakan untuk makhluk hidup lain harus diterapkan. Pemotongan secara manusiawi membutuhkan pelatihan. Ini adalah prinsip yang mudah diberikan orang untuk vertebrata apa pun," ujar Birch.
Namun, laporan tersebut tidak dapat menjelaskan cara manusiawi yang layak secara komersial untuk membunuh gurita dan cumi lainnya sebagai hewan yang dikonsumsi manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjelasan lain tentang hewan chepalopoda datang dari sebuah film dokumenter Netflix baru-baru ini berjudul My Octopus Teacher yang menunjukkan salah satu kemampuan unik hewan chepalopoda, yaitu gurita.
Dalam tayangan tersebut ditunjukkan struktur otak gurita yang sangat berbeda dengan manusia, tetapi memiliki beberapa fungsi yang sama dengan otak mamalia, seperti kemampuan belajar, termasuk mampu memecahkan masalah dan mungkin juga kemampuan untuk bermimpi.
Saat ini Nirch bersama para ahli lain di London School of Economics melarang lobster dan kepiting direbus hidup-hidup berdasarkan hasil studi tersebut.
Sebelumnya vertebrata atau hewan dengan tulang punggung telah diklasifikasikan sebagai makhluk hidup yang masuk dalam undang-undang kesejahteraan hewan baru yang saat ini sedang diperdebatkan di Inggris.
"RUU Kesejahteraan Hewan memberikan jaminan yang penting bahwa kesejahteraan hewan dipertimbangkan dengan tepat ketika mengembangkan undang-undang baru," kata Menteri Kesejahteraan Hewan Lord Zac Goldsmith dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNN.
"Ilmu pengetahuan sekarang jelas bahwa dekapoda dan cumi dapat merasakan sakit dan oleh karena itu wajar jika mereka dilindungi oleh undang-undang penting ini," lanjutnya.
Setelah RUU tersebut disahkan, nantinya akan dibentuk sebuah Komite Perasaan Hewan yang akan mengeluarkan laporan tentang seberapa baik keputusan pemerintah mempertimbangkan kesejahteraan hidup hewan.
(lnn/fjr)