Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Institut Teknologi Massachusetts (MIT) memiliki berbagai skenario untuk mencegah asteroid raksasa menabrak bumi.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Acta Astronautica ini membuat beberapa skenario misi untuk menjaga Bumi dari benda membahayakan di luar angkasa dengan teknik penabrak.
Salah satunya, misi 'tipe 0', adalah misi di mana satu pesawat ruang angkasa besar ditembakkan ke asteroid untuk menabrak asteroid tersebut. Bidikan tembakan harus melalui informasi terbaik yang telah ada terkait objek dan lintasan objek agar bisa membelokkan asteroid dari Bumi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah dengan misi 'tipe 0' adalah teleskop di Bumi hanya dapat mengumpulkan informasi kasar tentang asteroid yang masih jauh, redup, benda yang relatif kecil.
Tanpa informasi yang tepat tentang massa benda, kecepatan, atau struktur, misi harus bergantung pada beberapa perkiraan yang tidak tepat, dan memiliki risiko lebih tinggi gagal untuk membelokkan asteroid.
Selain 'tipe 0' ada misi 'tipe 1' yang menggunakan pesawat pengawas untuk mengumpulkan data tentang asteroid dari jarak dekat sebelum menembakkan penabrak utama.
Hal ini dilakukan agar bisa mendapatkan data-data yang lebih detail untuk meningkatkan keberhasilan untuk membelokkan asteroid.
Peneliti mengatakan misi 'tipe 1' lebih mungkin berhasil karena mereka dapat menentukan massa dan kecepatan batuan dengan lebih tepat. Tetapi mereka juga membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya.
Kemudian ada misi 'tipe 2' dengan menembakkan satu penabrak kecil yang diluncurkan pada waktu sama dengan pengintai untuk menabrak objek sedikit melenceng dari jalurnya. Lalu semua informasi dari pengintai dan penabrak pertama digunakan untuk menyempurnakan penabrak kecil kedua agar membelokkan asteroid dari Bumi.
Menurut para ilmuwan, misi tipe 2 ini bahkan lebih baik, tetapi lagi-lagi membutuhkan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk melanjutkan misi.
Dilansir dari DW, baik Lembaga Antariksa Amerika Serikat (NASA) maupun Lembaga Antariksa Eropa (ESA) juga telah memikirkan teknik penabrak kinetik untuk membelokkan asteroid untuk mengubah arah lintasan.
NASA saat ini sedang merancang pesawat ruang angkasa Double Asteroid Redirection Test (DART), yang diharapkan akan menyasar asteroid bernama Didymos. Asteroid itu diketahui akan melintasi Bumi pada 2022 dan kemudian lagi pada 2024.
(can/rds)