Terkait dengan gejala varian corona Delta masih memiliki banyak kesamaan gejala dengan varian sebelumnya.
Umumnya, orang yang terinfeksi Covid-19 akan menderita demam, sesak napas, dan batuk. Beberapa pasien Covid-19 juga dilaporkan mengalami gangguan pencernaan.
Pada pasien Covid-19 yang terinfeksi varian Delta, ada gejala tambahan yang biasa ditemukan. Beberapa di antaranya seperti sakit kepala, sakit di saluran pendengaran, telinga berdenging atau linu di bagian dalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski ditemukan gejala sakit telinga belum bisa dijelaskan lebih lanjut mengapa infeksi Covid-19 Delta juga berdampak hingga saluran pendengaran.
Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut gejala varian Omicron antara lain, demam, keringat malam, batuk kering dan kelelahan.
Akan tetapi, dokter spesialis penyakit dalam Eric Daniel Tenda mengatakan, meski dikatakan gejala ringan, tetapi ini tidak boleh diambil sebagai kesimpulan akhir, apalagi dianggap sebagai sesuatu yang sepele.
"Kalau belajar dari Angelique Coetzee, ini dokter dari Afrika Selatan, di sana gejala pasien yang terdiagnosis Omicron [terbilang] ringan, bisa fatigue, nyeri otot, persendian, tetapi kemudian kita pahami bahwa masih terlalu dini menyimpulkan hal ini," jelas Eric melalui telepon dengan CNNIndonesia.com, Kamis (16/12).
WHO mencatat mutasi Omicron jauh lebih banyak dibanding Delta, bahkan sejumlah penelitian menyebut Omicron memiliki 50 mutasi.
Bukti awal menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan varian ini, dibandingkan dengan varian-varian yang telah ada sebelumnya.
Sementara itu, hingga November 2021 varian Delta telah ditemukan dalam 22 mutasi.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengonfirmasi kematian satu pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron di Inggris, Senin (13/12). Johnson juga memperingatkan varian ini akan menjadi varian dominan di London pada Selasa (14/12).
Belum ada laporan kematian lagi akibat Corona varian Omicron. Kini para otoritas negara masih fokus untuk mencegah penyebaran varian ini, termasuk Indonesia.
Sementara itu, Delta sebagai pendahulu telah jauh lebih banyak melaporkan kasus kematian.
Itulah sejumlah perbandingan antara penelitian sementara varian Corona Delta dan Omicron.
(can/fjr)