Perekayasa Muda BRIN Respons Soal RK Rotasi 400 PNS dengan AI

CNN Indonesia
Jumat, 24 Des 2021 03:00 WIB
Perekayasa Muda BRIN luruskan kesalahpahaman yang menyebut Gubernur Ridwan Kamil geser 400 PNS, dan menggantikannya dengan AI.
Ilustrasi. Peneliti BRIN luruskan kesalahpahaman yang menyebut Gubernur Ridwan Kamil geser 400 PNS, dan menggantikannya dengan AI. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perekayasa Muda OR PTT Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN merespons langkah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang merotasi 400 Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Perekayasa Muda Artificial Intelligence BRIN, Dini Fronitasari mengatakan yang dilakukan RK dengan mengadopsi teknologi AI untuk melakukan proses dalam pemilihan pejabat dan juga 400 ASN yang melakukan pekerjaan yang bisa digantikan teknologi AI sesuatu hal yang patut diapresiasi.

"Sistem manajemen talenta, di mana sistem tersebut mampu memberikan penilaian objektif terkait prestasi ASN di Jawa Barat, sistem tersebut dapat menominasikan talenta-talenta terbaik untuk bisa menduduki jabatan tertentu," ujar Dini kepada CNNIndonesia.com lewat pesan teks, Kamis (23/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Dini menjelaskan sistem tersebut dianggap mampu memberikan penilaian objektif terkait prestasi ASN di Jawa Barat.

Ia mengatakan AI dapat menominasikan talenta-talenta terbaik untuk bisa menduduki jabatan tertentu, yang dilihat dari beberapa fitur sistem yang ditanamkan seperti kapasitas dan integritas.

Dini mengatakan pemerintah harus siap mengadopsi teknologi dan melakukan transformasi digital dalam menjalankan roda pemerintahan, untuk menciptakan pemerintahan pintar atau Smart Governence.

Dengan mengadopsi AI pemerintah bisa melakukan penghematan biaya operasional, meningkatkan layanan kepada masyarakat dengan memangkas birokrasi yang terlalu panjang, melakukan pengambilan keputusan yang cepat dan akurat berdasarkan data.

"Namun pemanfaatan dan adopsi teknologi ini juga harus dilakukan secara prudent (bijaksana), provident (cermat), dan trustworthy (terpercaya), serta sesuai dengan jati diri bangsa," pungkasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan dalam lima tahun terakhir ekonomi digital di Indonesia telah berkembang pesat.

Berdasarkan data dari Digital Economy Summit 2020 menempatkan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan pertumbuhan yang paling cepat.

Sebelumnya, Ridwan Kamil menuturkan sebanyak 400 pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terpaksa digeser atau dirotasi karena kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"(Pengunaan teknologi digital berbasis aplikasi) akibatnya ada 400 PNS yang harus saya 'geser'. Itu karena dia dulu cuma input. Karena ada lima proses pembangunan, progres pertama input, progres kedua input, progres ketiga input dalam proses pembangunan di Jabar, sekarang pakai robot, 400 PNS digeser ke pekerjaan dinamis," kata Ridwan Kamil di Kota Bandung, Selasa (21/12).

Ditemui Antara seusai memberikan sambutan pada acara "Soft Launching" Aplikasi Jabar Migrant Service Center (JMSC) dan Job Fair Jabar Online tahun 2021 di Gedung Sate Bandung, Ridwan Kamil mengatakan kehadiran kecerdasan buatan untuk mempercepat proses birokrasi telah dilakukan secara bertahap di dalam pemerintahan.

Catatan Redaksi: Redaksi mengubah judul pemberitaan ini setelah mendapatkan pembaruan informasi dari narasumber pada Jumat (24/12) jam 11.33 WIB. Judul baru adalah Perekayasa Muda BRIN Respons Soal RK Rotasi 400 PNS dengan AI.

(lnn, can/fjr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER