Ulasan Sains Sebab Kematian Massal Ikan di Danau Maninjau

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 08:30 WIB
Secara mendasar, kematian ikan merupakan dampak dari menipisnya kandungan oksigen di dalam air.
Secara mendasar, kematian ikan merupakan dampak dari menipisnya kandungan oksigen di dalam air. (Foto: CNN Indonesia/ Sonya)

Aktivitas Manusia

Menurutnya, jika ekosistem danau tak banyak diganggu oleh aktivitas manusia seperti ternak ikan karamba, maka air danau sebenarnya susah untuk menjadi buruk.

Sejak akhir tahun 80-an, Fauzan menyebut banyak masyarakat yang ternak ikan untuk kebutuhan ekonomi. Praktik kian menjamur, hingga puncaknya pada 2016 sampai 2018-an hasilkan 20 ribu karamba.

Kemudian setelah maraknya pertumbuhan karamba oleh masyarakat, para peneliti menyarankan batas maksimal karamba jaring apung. Yaitu sebanyak 6 ribu karamba.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Batas maksimal itu disebut Fauzan untuk menjaga ekosistem danau, agar tak makin parah kondisinya.

"Enam ribu itu pembagianya kami kaji dengan memperhitungkan kondisi kedalamanya, bagaimana kondisi arus, angin bertiup ke arah mana," katanya.

Namun demikian, keberadaan keramba jaring apung kian hari makin berkurang. Setidaknya berdasarkan laporan Fauzan, saat ini hanya ada sekitar 17 ribu keramba.

Dengan maraknya aktivitas ternak ikan menggunakan jaring apung, Fauzan mengungkap ikan endemik semakin jarang ditemui lantaran sulit berkembang biak.

Seperti contohnya ikan bada dan ikan riruak. Kedua jenis ikan itu merupakan hewan enedemik, yang hanya ada di Danau Maninjau. 

"Beberapa tahun terakhir ini karena kualitas airnya jelek tadinya ikan masih ada sekarang makin sedikit. Harganya bisa ratusan ribu padahal dulu hanya puluhan ribu," tuturnya.

Sebelumnya 500 ton ikan di Tanjung Raya Danau Maninjau mati mendadak dan mengapung di atas permukaan air. Salah satu penyebab kematian itu diduga berkaitan dengan cuaca ekstrem yang melanda Sumbar.


Camat Tanjung Raya, Handria Asmi mengatakan matinya ikan di dalam KJA itu sudah terjadi beberapa waktu terakhir. Adapun penyebab kematian ikan diduga karena cuaca yang sering berubah-ubah. Kadang panas atau tiba-tiba hujan deras dengan angin kencang.

Cuaca buruk itu kata Handria juga disebabkan oleh musim pancaroba yang terjadi pada bulan November hingga Februari. Sehingga menimbulkan fenomena upweeling atau penurunan tekanan dan kenaikan air di dalam danau.

(can/fjr)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER