Pakar Respons Alun-alun Yogyakarta Dijual Virtual Jadi Lahan Metaverse

CNN Indonesia
Rabu, 05 Jan 2022 21:45 WIB
Menurut Basyar penjualan alun-alun Utara, Kepatihan di Metaverse merupakan langkah positif lantaran dapat membawa Yogyakarta ke pasar global.
Gedung Agung Yogyakarta. (Foto: CNN Indonesia/Anggi Kusumadewi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar Metaverse dari Indonesia Digital Milenial Cooperatives (IDM Co-op) MC Basyar menanggapi viral penjualan virtual Alun-alun Utara, Kepatihan, dan Gedung Agung Yogyakarta di situs nextearth.io.

Menurut Basyar hal itu merupakan langkah positif lantaran dapat membawa Yogyakarta ke pasar global. Sehingga banyak yang nantinya tertarik ke kultur Jawa.

"Kalau itu mapsnya yang dijual itu bagus. Karena pasar global ini kalau sudah melihat kultur Indonesia terutama kultur Jawa mereka gandrungi, jadi mereka segala macam dipelajari," ujar Basyar kepada CNNIndonesia lewat sambungan telepon, Rabu (5/1) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya viral di Twitter akun @ridlwandjogja menampilkan postingan tangkapan layar ingin membeli Alun-alun Utara di metaverse.

Alun-alun Utara dalam bentuk aset digital itu dibanderol dengan harga 1,4 USDT atau dalam uang crypto currency.

Selain Alun-alun Utara, Gedung Agung juga dijual 32,9 USDT. Sedangkan Kepatihan dijual dengan harga 17, 39 USDT.

Basyar menjelaskan penjualan maps alun-alun Yogya itu bukanlah hal yang harus dikhawatirkan, lantaran ia mengklaim tak akan menjadi sengketa wilayah di Metaverse di masa yang akan datang.

Dia mengatakan setiap developer bisa membuat maps seperti itu, namun dengan ciri khas, skala yang berbeda. Tiap aset digital itu juga dilengkapi dengan hak cipta yang tak akan bisa ditiru.

"Setiap developer bisa membuat maps. Malah di luar negeri udah bicaranya Mars. Jadi ada perusahaan temanku bikin token crypto juga jadi di planet mars itu orang ditawari beli lahan, dan di Mars itu ada interaksi," tutur Basyar.

Sehingga jika nantinya pemerintah DI Yogya hendak menggunakan wilayah Alun-Alun yang viral dijual itu, masih tetap bisa digunakan.

"Enggak mungkin peta itu sekarang dijual, di masa depan ketika pemerintah Yogya mau pakai di Metaverse malah engga bisa. Itu kan nanti ada concern tersendiri," tuturnya.

Jadi misalnya Pemerintah Kota Yogyakarta hendak membuat peta versi official, masih bisa dilakukan dengan posisi yang lebih detail hingga skala yang lebih baik.

Lebih lanjut Basyar menegaskan bahwa dengan viral penjualan maps Alun-alun Alun-alun Utara, Kepatihan, dan Gedung Agung Yogyakarta itu, ia menyambut baik lantaran bakal banyak interaksi di dalamnya.

"Kalau saya welcome dengan penjualan ini, saya menyambut baik dan medsos ini akan lebih maju dan banyak interaksi di dalamnya," tutup Basyar.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER