Jonathan berusia 190 tahun dan merupakan kura-kura paling tua di dunia. Gelar tersebut diberikan Guinness World Records (GWR) pada 12 Januari 2022.
Menurut GWR, Jonathan merupakan Kura-Kura jenis Chelonian tertua di dunia mengalahkan Tu'i Malila, kura-kura yang hidup sampai usia 188 tahun. Kura-kura tersebut diberikan kepada keluarga kerajaan Tonga oleh penjelajah Inggris Kapten James Cook sekitar tahun 1777. Tu'i Malila diketahui mati pada 1965.
Diberitakan CNN, Jonathan lahir saat Ratu Victoria masih remaja. Ketika ratu Inggris meninggal sekitar 120 tahun yang lalu pada usia 81 tahun, Jonathan belum sampai setengah umurnya saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonathan tinggal di St. Helena, salah satu pulau terpencil di dunia yang paling terkenal, dan ia mungkin menjadi penduduk paling terkenal dari pulau itu.
Pada tahun ini, Jonathan merayakan ulang tahunnya yang ke 190, dan menjadikannya kura-kura tertua yang ada di Bumi.
Kura-kura yang lahir sekitar tahun 1832 ini adalah milik Sir William Grey-Wilson. Grey-Wilson tiba di St. Helena dari Seychelles pada tahun 1882 dan menjadi gubernur di wilayah tersebut.
Menurut kepala pariwisata di St. Helena, Matt Joshua, Jonathan sebetulnya bisa berusia 200 tahun karena tidak ada yang tahu usia pastinya.
"Jonathan sebenarnya berusia 200 tahun karena informasi mengenai kedatangannya di pulau itu tidak tepat dan karena tidak ada catatan nyata tentang kelahirannya," katan Joshua.
Lihat Juga : |
Bukti tentang usia Jonathan didapat dari sebuah foto lama yang diambil antara tahun 1882 dan 1886. Di dalam foto tersebut Jonathan yang sudah dewasa terlihat sedang merumput di taman Plantation House, kediaman Gubernur St. Helena yang menjadi tempat ia menghabiskan sebagian besar hidupnya.
Dengan umurnya yang mendekati dua abad, pergerakan Jonathan sudah sangat terbatas hanya tidur, makan, dan kawin.
Dia diberi makan dengan tangan karena usia tua telah membuatnya buta dan tidak memiliki indera penciuman sehingga ia tidak menyadari keberadaan makanan jika hanya diletakkan di tanah.
Meski demikian, indera pendengarannya masih sangat baik dan dia merespons dengan baik suara dokter hewannya.
Dokter hewan Jonathan, Joe Hollins mengatakan indranya sekarang tidak berfungsi, namun Jonathan masih memiliki banyak energi.
"Pada hari-hari biasa, dia akan berjemur, leher dan kakinya yang panjang keluar sepenuhnya dari cangkangnya untuk menyerap panas," katanya.
Jonathan ketika musim dingin lebih suka menyembunyikan dirinya ke dalam semak atau rerumputan dan tetap di sana sepanjang hari.
(lom/mik)