Danau Kivu di Afrika, tepatnya di Republik Demokratik Kongo, yang dikenal atas pemandangan indahnya ternyata menyimpan gas yang mematikan.
Para peneliti di Danau Kivu dilaporkan merasa khawatir saat gunung berapi Nyiragongo meletus dengan dahsyat, mengirimkan getaran bawah air ke tempat mereka.
Bukan limpahan lahar dari Gunung tersebut yang membuat mereka khawatir dan takut, namun konsentrasi besar gas yang berpotensi meledak di danau Kivu, salah satu danau besar Afrika yang terletak di antara Rwanda dan Republik Demokratik Kongo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danau ini memiliki pemandangan indah dengan airnya yang jernih seperti kaca dan diapit hamparan perbukitan hijau.
Menurut Francois Darchambeau dari KivuWattKivu, perusahaan yang mengekstrak gas dari perairan danau untuk listrik, Kivu tidak setenang penampilannya.
Aktivitas vulkanik selama ribuan tahun telah menyebabkan penumpukan metana dan karbondioksida dalam jumlah besar di danau Kivu.
Jika ada yang memicu ledakan pada gas-gas tersebut, maka dapat terjadi apa yang disebut letusan limnic, atau ledakan besar gas dari perairan dalam ke permukaan yang mengakibatkan gelombang besar dan awan gas beracun yang akan membahayakan nyawa jutaan orang.
"Inilah yang kami sebut danau pembunuh," kata seorang ahli limnologi, seperti dikutip dari Science Alert.
Di dunia hanya ada tiga danau yang memiliki kandungan gas dan berpotensi menyebabkan ledakan, yakni Kivu, serta Danau Nyos dan Monoun di barat laut Kamerun.
Danau Nyon dan Monoun pernah mengalami letusan limnic pada 1980-an. Pada kasus danau Nyos, bencana tersebut terjadi cukup besar dan menyebabkan lebih dari 1.700 orang korban karena pelepasan karbon dioksida yang beracun.
Darchambeau mengatakan bencana yang sama dapat terjadi di daerah Kivu yang dekat pemukiman. Jika hal ini terjadi, maka sekitar 2 juta orang akan berisiko mengalami bencana serupa.
Di wilayah Rwanda dan Kongo, orang-orang hidup dalam ketakutan karena danau berpotensi meledak. Kemudian ketakutan itu diperparah banyaknya cerita tentang perenang yang menghilang di kedalaman danau setelah mengalami sesak napas atau ditarik ke bawah danau.
(lom/fea)