Julukan 'siluman' diberi pada sub varian ini karena BA.2 sulit dideteksi beberapa alat tes Covid-19 akibat sifat genetik yang berbeda ketika menginfeksi tubuh.
BA.2 tidak memiliki kekhasan genetik yang sama dengan Omicron asli atau BA.1. Varian ini tidak terlihat seperti varian Omicron. Oleh karena itu, Omicron BA.2 lebih mudah bersembunyi di dalam tubuh.
Mantan Direktur WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama menyebut varian omicron BA.2 dapat menipu proses pendeteksian Covid-19 yang menggunakan metode antigen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BA.2 dikenal sebagai 'stealth Omicron' atau Omicron yang 'menipu', khususnya karena adanya delesi fenomena 'S gene target failure - SGTF'," kata Tjandra.
"Sehingga bisa tidak terdeteksi oleh pemeriksaan PCR SGTF yang kini justru mulai diperbanyak di negara kita," kata Tjandra lewat pesan teks.
Sampai saat ini, WHO belum memasukkan BA.2 dalam kategori varian dalam pengawasan (variant of concern) atau bahkan varian yang diperhatikan (variant of interest).
Hal ini dikarenakan belum ada bukti tentang peningkatan keparahan penyakit yang disebabkan BA.2.
Namun, Badan Keamanan Kesehatan Inggris telah menempatkan BA.2 sebagai sub-varian Covid-19 yang perlu dipantau ketat. Badan ini menilai varian tersebut memiliki keunggulan dalam pertumbuhan.
Di Amerika Serikat, Covid-19 varian Omicron Siluman ini telah terdeteksi di beberapa negara bagian seperti Washington D.C yang telah mengkonfirmasi dua kasus.
Sementara di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini sudah ada 10 kasus Covid-19 Omicron Siluman di Indonesia.
Dikutip dari News Medical, laporan sementara juga menunjukkan gejala BA.2 serupa dengan Omicron asli yakni seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan mual.
Hal ini didukung penilaian WHO yang hingga saat ini belum menemukan bukti sub-varian tersebut dapat memperburuk penularan, tingkat keparahan penyakit Covid-19, atau mempengaruhi kemanjuran vaksin.
Analisis awal dari para peneliti di Denmark juga menunjukkan tidak ada perbedaan rawat inap pada Omicron siluman BA.2 dengan Omicron asli. Namun, sampai sekarang peneliti masih terus mencari tahu tentang efek dan penularan dari BA.2.
Lihat Juga : |