Toyota Indonesia melakukan seremonial pencapaian total ekspor mobil Completely Built Up (CBU) 2 juta unit sekaligus pengapalan perdana produk SUV medium Fortuner buatan dalam negeri ke Australia. Total ekspor itu dicapai sejak pertama kali dilakukan pada 1987.
Sebelumnya Toyota Indonesia merayakan pencapaian lebih dari 1 juta unit ekspor CBU pada 2018.
"Pencapaian kumulatif 2 juta unit ekspor dan ekspor perdana kendaraan utuh Toyota ke Australia merupakan bagian dari upaya kami berkontribusi pada perkembangan industri otomotif nasional Indonesia termasuk dalam menjaga neraca perdagangan yang positif," kata Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (15/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warih memaparkan kegiatan ekspor Toyota Indonesia dimulai saat awal merintis dengan proses impor hingga awal 1970-an diikuti produksi komponen lokal kemudian menjadi basis produksi dan ekspor dan kini memasuki tahapan pengembangan ekspor.
Sedangkan sejarah ekspor Toyota Indonesia dimulai pada 1987 dengan pengapalan perdana Kijang generasi ketiga (atau Kijang Super) ke Brunei Darussalam.
Volume ekspor perdana ini masih dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu 50 unit per bulan.
Menurut Warih momentum terbaik kegiatan ekspor Toyota dimulai sejak dipercayanya Toyota Indonesia dalam proyek International Multi-purpose Vehicle (IMV) pada 2004. IMV adalah platform yang dirancang untuk memproduksi tiga model, yaitu Innova dan Fortuner yang diproduksi di dalam negeri, serta pikap Hilux.
Posisi strategis sebagai basis produksi Kijang Innova memberi peluang yang besar bagi Toyota untuk memperluas penetrasi ke pasar global.
Sejak saat itu, volume ekspor Toyota Indonesia meningkat menjadi sekitar 7.000 unit per tahun.
Kemudian pengembangan pasar terus dilakukan dimulai dari pengembangan pasar ke beberapa negara di Timur Tengah dan Amerika Latin.
Lihat Juga : |
Saat ini Kijang Innova, Fortuner, Vios, Sienta, Veloz, Avanza, Rush, Lite Ace/Town Ace, Agya, dan Raize serta kendaraan terurai (CKD), mesin bensin, komponen, dan alat bantu produksi telah diekspor ke lebih dari 80 negara di kawasan Asia, Pasifik, Afrika, Amerika Latin, Timur Tengah, dan kini memasuki pasar Australia.
Warih menambahkan ekspor perdana kendaraan Toyota Indonesia ke Australia merupakan tonggak sejarah baru bagi kinerja manufaktur otomotif nasional. Pengapalan perdana ke negeri kanguru disebut Warih akan dimulai Maret 2022.
"Kami memaknai capaian ini sebagai pemicu semangat untuk bisa terus meningkatkan performa ekspor," kata Warih.
(ryh/fea)