Twitter Ungkap Ada Kesalahan Suspend Akun @Wadas_Melawan

Twitter mengklarifikasi kejadian suspend yang dialami akun @Wadas_Melawan merupakan kesalahan. Akun ini terpantau dikenakan suspend kemarin, namun hari ini, Kamis (17/2), terlihat sudah bisa diakses pemiliknya.

"Terkait akun @Wadas_Melawan, ada kesalahan dalam penangguhan akun dan saat ini akses ke akun tersebut sudah dipulihkan," jelas perwakilan Twitter kepada CNNIndonesia.com, Kamis (17/2).

Lihat Juga : Kominfo Buka Suara Soal Suspend Akun Twitter Wadas_Melawan

Meski demikian, Twitter tidak menjelaskan lebih detail tentang kesalahan apa yang menjadi penyebab penangguhan akun @Wadas_Melawan.

Menurut Twitter, pengguna dapat menggunakan platformnya untuk mengekspresikan diri.

"Namun, kami akan mengambil tindakan jika Tweet atau akun pengguna teridentifikasi melanggar Peraturan Twitter," tambahnya.

Akun @Wadas_Melawan yang vokal memperjuangkan penolakan warga desa wadas atas rencana penambangan batu andesit buat pembangunan Bendungan Bener dilaporkan mengalami suspend pada Rabu (16/2).

Selain akun @Wadas_Melawan, ada delapan akun Twitter milik warga Wadas yang mengalami hal serupa. Semua akun tersebut gencar membagikan kegiatan-kegiatan di wilayah Wadas yang sempat memanas akibat penolakan aktivitas aparat di sana.

"Akun Wadas kena suspend. Selebihnya ada delapan akun pribadi warga Wadas yang juga kena suspend," kata Kepala Divisi Penelitian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Era Hareva Pasarua, Rabu (16/2).

Era menjelaskan penangguhan tersebut mulai dirasakan sejumlah pemilik akun sejak dini hari. Ada beberapa warga yang melaporkan bahwa akun twitternya ditangguhkan pada pukul 02.00 WIB.

Pada siang hari ini @Wadas_Melawan terlihat bisa diakses pemiliknya dan mulai mengunggah konten. Beberapa jam kemudian dijelaskan akun @Wadas_Melawan dan beberapa akun warga yang dikenakan suspend sudah bisa diakses kembali.

Lihat Juga : Akun Twitter Wadas_Melawan Pulih: Semangat Masih Membara

[Gambas:Twitter]

Desa Wadas belakangan menjadi sorotan nasional setelah aparat kepolisian diterjunkan ke desa tersebut pada Selasa (8/2). Polisi mengklaim bahwa pasukan dikerahkan untuk mengawal pengukuran lahan yang akan digunakan sebagai lokasi Bendungan Bener.

Namun selama proses pengamanan tersebut polisi juga menangkap warga Desa Wadas yang dianggap memprovokasi penolakan rencana penambangan pada Selasa (8/2). Hanya saja, seluruh warga yang ditangkap langsung dipulangkan keesokan harinya.