Kominfo Buka Suara Soal Suspend Akun Twitter Wadas_Melawan

CNN Indonesia
Kamis, 17 Feb 2022 12:19 WIB
Kemenkominfo menyatakan tidak melakukan pemutusan akses akun Twitter @Wadas_Melawan.
Akun Twitter Wadas Melawan di Suspend. (Twitter/@Wadas_Melawan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengklaim tak tak ikut andil dalam penangguhan akun Twitter yang vokal mengabarkan kondisi di Desa Wadas, @Wadas_Melawan. Akun ini terpantau diblokir sejak kemarin, namun pada Kamis (17/2) sudah terlihat bisa diakses kembali.

"Dalam isu Wadas, kami tegaskan bahwa Kementerian Kominfo tidak melakukan pemutusan akses terhadap akun Twitter @Wadas_Melawan," ujar Dedy lewat pesan teks, Kamis (17/2).

Lebih lanjut ia menjelaskan Kemenkominfo berkomitmen menjunjung tinggi perlindungan hak warga negara, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu ia tak menampik bahwa pemutusan akses akun media sosial, di antaranya merupakan permintaan dari pemerintah.

"Pemutusan akses suatu akun dan/atau konten dapat disebabkan oleh berbagai macam, diantaranya: pelaporan oleh pengguna lain, kebijakan pengelola platform, maupun permintaan pemerintah," tuturnya.

Dedy mengatakan pihaknya konsisten melakukan pembersihan ruang digital dari konten dan akun yang melanggar peraturan perundang-undangan.

Konten yang melanggar itu didasari hasil patroli siber maupun penerimaan aduan masyarakat atau lembaga pemerintahan terkait.

Akun @Wadas_Melawan menjadi media menyebarkan informasi terkait penolakan warga atas rencana penambangan batu andesit untuk Bendungan Bener.

Sayangnya, akun itu dilaporkan telah ditangguhkan pada Rabu (16/2). Informasi akun @Wadas_Melawan ditangguhkan ini juga disampaikan pemilik akun @fullmoonfolks sekitar pukul 11.14 WIB.

Terbaru, akun ini aktif mengunggah saat aparat kepolisian dikerahkan mengawal pengukuran lahan tambang batu andesit, Selasa (8/2) lalu. Akun ini juga mengungkap dugaan kekerasan aparat ketika menangkap puluhan warga Wadas.

(can/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER