Rusia dan Ukraina terus bergejolak dalam beberapa waktu terakhir. Rusia terus mengucurkan pasukan ke perbatasan Rusia dan Ukraina menggunakan kendaraan tempur termasuk tank.
Masing-masing negara memiliki tank untuk mengamankan wilayah mereka. Alat tempur lapis baja ini sangat bisa diandalkan untuk perang darat. Bagaimana keunggulan tank dari kedua negara? berikut ulasannya.
Rusia mengoperasikan armada tank terbesar dunia dengan lebih dari 12.400 personel, dengan jumlah total kendaraan lapis baja negara itu mencapai lebih dari 30.100 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya ranpur milik Rusia ini membuat negara beruang merah berada di posisi ketiga dunia, dalam pertahanan. Jumlah T-64 dan T-72 saja hampir melebihi total kapasitas kendaraan lapis baja Ukraina. Berikut jenis tank terbaru Rusia untuk menghantam Ukraina.
Tank T-14 Amarta dilengkapi dengan peralatan digital, menara tanpa awak dan kapsul lapis baja terisolasi untuk kru. Lambung tank dibagi menjadi tiga kompartemen, terdiri dari kabin kru di bagian depan, menara kendali jarak jauh tak berawak di tengah dan power-pack di belakang.
Pengemudi duduk di bagian kiri tank, penembak duduk di tengah dan komandan tugas berada di kanan di dalam kapsul lapis baja khusus.
Meriam utama juga dapat menembakkan peluru kendali laser, dan dapat diganti dengan 2A83 152mm di masa depan pada beberapa T-14. Tank juga dapat dilengkapi dengan senjata sekunder termasuk senapan mesin Kord 12,7 mm dan senapan mesin PKTM 7,62 mm.
Tank ini berukuran panjang 10,8 m, lebar 3,5 m, tinggi 3,3 m, serta memiliki bobot tempur 48 ton. T-14 Armata dilengkapi senjata tak berawak dan meriam smoothbore 125mm 2A82-1M.
Tank ini ditaksir senilai sekitar $11,55 juta per November 2015, atau setara Rp161 miliar (kurs RP14.283).
Terdapat perlindungan nuklir biologi dan kimia (NBC) sistem pencegah kebakaran otomatis, dan pelepasan granat asap di atas tangki semakin meningkatkan kemampuan bertahan awak.
Sebanyak 20 unit T-14 kabarnya akan dikerahkan dalam serangan ke Ukraina. Namun tank ini dianggap cukup membuat Ukraina kalang-kabut menghadapinya.
Kurganetz-25 adalah medium tank terbaru dari Rusia. Ranpur lapis baja ini memiliki berat hampir setenahnya dari Amarta, yaitu hanya 25 ton saja.
Kurganetz-25 memiliki armor terbuat dari paduan alumunium khusus. Kendaraan ini memiliki pelindung modular dengan perlindungan tambahan. Bodi Kurganetz-25 dilindungi sangat baik oleh komposit dan panel modular keramik, menurut laporan Tank Encyclopedia.
Kendaraan memiliki lantai lambung ganda untuk meningkatkan perlindungan terhadap ledakan ranjau. Tank ini diproduksi perusahaan kendaraan militer Rusia, Kurganmashzavod. Tank ini dapat membawa delapan awak tentara dengan kecepatan maksimal 80 kilometer per jam.
Kurganetz-25 dibekali senapan mesin koaksial 7,62 mm dan 4 peluncur rudal anti-tank Kornet-M dengan jangkauan maksimum 8-10 kilometer dan juga dapat menargetkan helikopter, dikutip Military Today.
Ada juga meriam jangkauan hingga 4 kilometer. Kendaraan lapis baja ini bisa membawa 500 butir peluru, termasuk 160 peluru penembus baja dan 340 peluru fragmentasi berdaya ledak tinggi.