Rusia Hantam Ukraina, Netizen Banjiri Akun Instagram NATO

CNN Indonesia
Kamis, 24 Feb 2022 15:57 WIB
Serangan komentar netizen itu membanjiri kolom komentar di postingan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg.
Tank-tank Rusia bergerak menuju ke perbatasan Ukraina-Rusia. (Foto: REUTERS/CARLOS BARRIA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Serangan Rusia ke Ukraina dimulai Kamis (24/2) membuat sejumlah netizen bergejolak di jagat maya. Sebagian ada yang menyerang akun Instagram Organisasi Keamanan Internasional, NATO.

Serangan komentar netizen itu membanjiri kolom komentar di postingan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Jens Stoltenberg. Lebih dari 8 ribu akun menyukai postingan itu.

Dalam postinganya, Stoltenberg mengatakan aksi serangan Rusia merupakan serangan yang sembrono dan tak mendasar. Ia juga menilai tindakan tersebut mengancam banyak nyawa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat mengutuk keras serangan sembrono dan tak beralasan Rusia ke Ukraina, membahayakan warga sipil yang tak terhitung jumlahnya," ujar Stoltenberg di postingan Instagram NATO, Kamis (24/2).

[Gambas:Instagram]

Sejumlah warganet mengomentari postingan itu. Akun j.eff25 meminta NATO untuk membantu Ukraina dalam serangan tersebut.

"Setop berbicara! mulai bantu Ukraina! Ukraina menderita karena kalian. Lakukan hal-hal nyata!," ujar akun fey_bey_gus.

Netizen lain justru mendorong NATO untuk segera bertindak atas serangan ini. Warganet mxxtermind_q mengatakan baiknya lekas bergerak dan tak usah banyak melakukan hal diplomatis.

"Anda tidak bisa terus berbicara dengan seseorang yang tidak mau mendengarkan Anda, Putin sedang berperang dan Anda masih berbicara tentang diplomasi.? Tolong berhenti mengecewakan Ukraina," ujarnya.

Ukraina bukanlah anggota NATO, tetapi negara itu berupaya masuk ke pakta tersebut dan membuat Rusia akhirnya marah, dan mengerahkan pasukan ke perbatasan.

Putin juga sempat meminta jaminan dari NATO dan Amerika Serikat bahwa Ukraina tak akan pernah diizinkan masuk ke blok tersebut, saat ia menempatkan ribuan pasukannya di perbatasan Ukraina.

(can/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER