Toyota Motor Corp akan menangguhkan operasi pabrik dalam negeri pada Selasa (1/3) waktu setempat setelah pemasok komponen plastik dan elektronik mengalami serangan siber. Keputusan ini diestimasikan memangkas 13 ribu unit output pabrik.
Sejauh ini belum ada informasi dari Toyota tentang siapa yang berada di balik serangan atau motifnya.
Namun Reuters melaporkan serangan itu terjadi tepat setelah Jepang mengikuti sekutu Barat menekan Rusia yang sedang menginvasi Ukraina. Meski begitu, belum jelas apakah serangan tersebut berkaitan atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan pemerintahnya akan menyelidiki insiden tersebut dan apakah Rusia terlibat.
"Sulit untuk mengatakan apakah ini ada hubungannya dengan Rusia sebelum melakukan pemeriksaan menyeluruh," katanya kepada wartawan.
Kishida pada Minggu (27/2) mengumumkan Jepang akan bergabung dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain memblokir beberapa bank Rusia dari akses ke sistem pembayaran internasional SWIFT.
Dia juga mengatakan Jepang akan memberi Ukraina US$100 juta dalam bentuk bantuan darurat.
Seorang juru bicara dari pemasok komponen, Kojima Industries Corp, mengatakan telah menjadi korban dari beberapa jenis serangan cyber. Sedangkan seorang juru bicara dari Toyota menggambarkannya kejadian itu sebagai 'kegagalan sistem pemasok'.
Toyota belum tahu apakah penghentian di 14 pabrik di Jepang, yang menyumbang sekitar sepertiga produksi globalnya, akan berlangsung lebih dari satu hari.
Beberapa pabrik yang dioperasikan afiliasi Toyota, Hino Motors dan Daihatsu, termasuk yang ditutup akibat serangan ini.
Toyota, yang pernah mengalami serangan siber di masa lalu, merupakan pelopor manufaktur 'Just-In-Time' dengan suku cadang datang dari pemasok langsung ke jalur produksi, tidak ditimbun.
Lihat Juga : |
Pada masa lampau, serangan siber tidak hanya terjadi pada Toyota. Serangan juga terjadi kepada Sony Corp pada 2014, yang mengekspos data internal dan mematikan sistem komputer.
Amerika Serikat menyalahkan Korea Utara atas serangan itu yang terjadi setelah Sony merilis "The Interview", sebuah komedi tentang rencana membunuh pemimpin rezim Kim Jong Un.
Saat ini Toyota juga diketahui sedang dirundung masalah produksi akibat kekurangan pasokan suku cadang yang berdampak global akibat pandemi Covid-19.
Toyota bulan ini juga melihat beberapa produksi berhenti di Amerika Utara karena kekurangan suku cadang yang disebabkan oleh protes pengemudi truk Kanada.
(ryh/fea)