Kondisi perang Rusia dan Ukraina yang kian memanas membuat informasi terkait konflik ini semakin liar. Untuk menghindari paparan hoax, kita perlu memastikan informasi yang beredar adalah benar, termasuk video-video serangan.
Video yang beredar media sosial menjadi salah media informasi di tengah berkecamuknya perang Rusia dan Ukraina. Namun cepatnya arus informasi di ruang digital ini kerap membuat informasi bohong atau hoax mudah beredar.
Seorang peneliti investigasi CNN, Kate Polglase, menguraikan cara-cara media untuk memastikan sebuah informasi dari medan perang adalah benar dan bukan hoax.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu contohnya yakni tim investigasi CNN menemukan rekaman yang mengkhawatirkan pada akhir Februari lalu. Rekaman ini menunjukkan helikopter Rusia terbang sangat rendah di atas gumpalan asap hitam yang mengepul hanya beberapa kilometer di luar Kyiv.
Meski demikian, belum ada konfirmasi terkait pasukan Rusia yang berada sedekat itu dengan ibu kota Ukraina. CNN kemudian mencoba memverifikasi rekaman itu melalui proses yang disebut geolokasi.
Proses verifikasi dimulai dengan pencarian proses 'reverse image' video di Google Earth dan mesin pencari Rusia.
Tim investigasi memusatkan perhatian pada bandara dan wilayah sekitarnya, lalu kemudian mulai mencari kemungkinan lokasi yang cocok dengan gambar dalam video.
"Untuk melakukan geolokasi, kami melakukan apa yang disebut panorama," kata Polglase, seperti dikutip CNN.
"Jadi kami membuat berbagai tangkapan layar dari rekaman yang terlihat signifikan," imbuhnya.
Dalam video tersebut beberapa bangunan cukup menonjol, seperti sebuah bangunan kuning, struktur atap kecil dan beberapa rumah putih.
"Kami kemudian kembali ke Google Earth kami untuk menemukan situasi apa pun, lokasi mana pun di dekat bandara yang cocok dengan deskripsi itu dan untungnya kami menemukan ini," kata Polglase sambil menunjuk layar komputernya.
"Ini struktur kuningnya," tambahnya sambil menunjuk layar.
Setelah diverifikasi, rekaman tersebut dapat digunakan untuk bahan pemberitaan, sekaligus mengonfirmasi tentara Rusia hanya berjarak beberapa kilometer dari Kyiv.
Kepala koresponden media CNN, Brian Stelter mengatakan informasi perang adalah seperti melihat dari sedotan soda. Artinya, kita melihat dari satu perspektif sempet dari satu lokasi.
Kepala koresponden keamanan nasional CNN Jim Sciutto menambahkan keterbatasan tersebut terjadi karena informasi berasal dari kedua sisi konflik. Sciutto menyebut Rusia menyebarkan berita samar dan sengaja berbohong, tetapi Ukraina juga berada di tengah perang informasi.
"Propaganda adalah bagian dari perang," kata Sciutto.
"Anda ingin menjaga semangat penduduk dan pasukan," imbuhnya.
(lom/fea)