Kasus Covid Naik di China-Korsel, RI Diminta Waspada Ancaman Masih Ada
Tjandra Yoga Aditama, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara menanggapi kenaikan kasus positif SARS-CoV-2 di sejumlah negara.
Dia menyakini kasus covid-19 naik disebabkan varian BA.2, maupun variasi epidemiologis yang memang belum teratur polanya. Ia tak menampik peningkatan kasus seperti di China, dan Korea Selatan merupakan dampak dari pelonggaran aktivitas masyarakat.
"Kita harus tunggu analisa ilmiah yang lengkap, tetapi ada yang memperkirakan bahwa bukan tidak mungkin karena pelonggaran restriksi," ujar Tjandra lewat pesan teks kepada CNNIndonesia, Jumat (18/3).
Informasi kasus covid-19 di beberapa negara mulai naik kembali ini, kata Tjandra harus menjadi perhatian juga bagi masyarakat dan pemerintah di Indonesia. Indonesia pun diminta untuk tetap meningkat tracing dan tes covid-19.
"Tentu kita bersyukur bahwa kasus kita menurun dari hari ke hari, hanya saja perlu kita sadari jumlah test juga turun," pungkasnya.
Sebagai gambaran, Tjandra menjelaskan saat puncak kasus 64.718 pada 16 Februari 2022, angka itu berdasarkan jumlah PCR 104.855 test, antigen 243.225. Jika dijumlahkan total test 348.080.
Dibandingkan data 17 Maret 2022, jumlah kasus harian lebih rendah dari sekitar 60 ribu menjadi 11.512. Tetapi jumlah total tes hanya 125.003. Dengan demikian, ia mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada ihwal penyebaran virus corona yang masih terjadi hingga saat ini.
"Kita tetap perlu waspada," pungkasnya.
Sebelumnya Kasus Covid-19 di China meroket dalam beberapa waktu belakangan. Negeri Tirai Bambu pun terus menerapkan aturan ketat hingga jutaan warga kini hidup di tengah lockdown.
China mulai mengetatkan aturan pada Minggu (13/3), ketika mencatat lonjakan kasus Covid-19 tertinggi selama dua tahun terakhir. Penambahan Covid-19 harian saat itu mencapai 3.393 kasus.
Dua hari kemudian, China melaporkan angka kenaikan infeksi virus corona sebanyak 5.100 kasus pada Selasa (15/3). Angka ini merupakan yang tertinggi sejak pandemi Covid-19 dimulai.
Kenaikan kasus yang meningkat tajam ini sangat berbeda dengan kondisi China di beberapa bulan sebelumnya. Sejak akhir Maret 2020 hingga November 2021, kasus Covid di China sangat jarang menyentuh angka ratusan.
Di samping itu Korea Selatan juga mencatat rekor harian 600 ribu kasus dalam sehari pada Kamis (17/3). Rekor ini tercatat saat pemerintah sedang bersiap mengakhiri aturan pembatasan.
Pusat Pengendalian dan Pengendalian Penyakit Korsel (KDCA) melaporkan kasus ini merupakan lonjakan tertinggi selama pandemi di Korsel. KDCA menyatakan lonjakan kasus Covid-19 di negara itu dipengaruhi dominasi varian Omicron.
Kenaikan kasus Covid-19 ini jauh lebih tinggi dari prediksi pihak berwenang Korsel. Pada Rabu (16/3), pemerintah memprediksi kenaikan kasus Covid-19 per harinya bakal berkisar di pertengahan 400 ribu.
(can/mik)