3 Dugaan Ahli Penyebab Pesawat Jatuh Menukik Vertikal ke Darat
Pengamat penerbangan yang sempat menjadi pakar untuk Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), Alvin Lie menjelaskan sejumlah dugaan skenario pesawat bisa menukik vertikal menghunjam darat seperti dialami pesawat China Eastern Airlines.
Pesawat Boeing 737-800 itu telah dikonfirmasi jatuh di wilayah pegunungan Guangxi, China pada Senin (21/3) waktu setempat dalam kondisi menukik.
Alvin tidak spesifik mengomentari dugaan skenario penyebab jatuhnya Boeing 737-800 China Eastern Airlines. Namun dia menjelaskan berbagai kemungkinan sebuah pesawat bisa sekonyong-konyong jatuh dari kondisi jelajah di ketinggian 29 ribu kaki.
Ia tak menduga pesawat bisa seketika jatuh vertikal ke darat karena matinya mesin pesawat. Hal itu lantaran apabila mesin tiba-tiba mati, pesawat masih bisa diselamatkan karena dapat melayang dan mendarat darurat.
Dugaan skenario pertama pesawat bisa menukik tajam di angkasa karena ada masalah horizontal elevator atau sirip horizontal yang berada di ekor pesawat. Bagian ini gunanya untuk mengendalikan ketinggian pesawat.
"Itu fungsinya untuk mengendalikan pesawat itu mendongak atau menukik. Kalau itunya bermasalah maka pesawat itu bisa mendongak atau menukik, akhirnya stall juga," katanya kepada CNNIndonesia.com lewat sambungan telepon, Rabu (23/3) pagi.
Stall diketahui merupakan istilah yang sering dipakai dalam dunia penerbangan. Ini adalah peristiwa berkurang atau hilangnya koefisien angkat pesawat.
Namun ia tak melihat adanya situasi tersebut lantaran statistik pesawat China Eastern Airlines disebut tidak menunjukkan posisi mendongak maupun stall melainkan hidung pesawat berada di bawah.
Dugaan skenario kedua yakni sayap pesawat patah. Alvin mengatakan jika sayap patah bisa dipastikan pesawat itu jatuh begitu saja.
Meski begitu, jika mengacu pada grafik ketinggian pesawat China Eastern Airlines, badan pesawat sempat menukik ke bawah namun sempat pulih sebentar, hingga akhirnya menukik tajam ke darat.
"Jadi kemungkinan daya patah itu juga hampir tidak ada," tandasnya.
Kemudian dugaan penyebab ketiga dikatakan pesawat bisa jatuh menukik vertikal ke darat karena faktor tindakan manusia. Ia mengatakan kemungkinan ada tindakan manusia baik disengaja maupun tidak disengaja.
Walau demikian Alvin mengingatkan kecelakaan pesawat biasanya tak disebabkan faktor tunggal, melainkan kombinasi beberapa faktor yang terakumulasi lantas berujung kecelakaan pesawat.
(can/fea)