Pesawat Boeing 737 yang jatuh di China pada Senin (21/3) punya riwayat sejumlah masalah keselamatan selama tiga tahun terakhir.
Pesawat yang jatuh di Guangxi, China adalah Boeing 737-800 milik Eastern Airlines. Sejauh ini penyebab masalah di penerbangan yang membawa 132 orang penumpang ini belum jelas.
Pesawat itu telah beroperasi sejak 2015, sedang dioperasikan Eastern Airlines terbang dari kota Kunming di barat daya China ke Guangzhou.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boeing 737-800 merupakan varian paling banyak yang sekarang beroperasi dari Boeing 737. Pesawat ini adalah pekerja keras dan banyak digunakan sebagai armada berbagai maskapai penerbangan.
Total sebanyak 4.502 unit 737-800 beroperasi di seluruh dunia, menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium. Ini menjadikannya model paling umum yang digunakan seperti di Amerika Serikat yang tercatat ada 795 unit aktif dalam pelayanan dan di China terdapat 1.177 unit dalam pelayanan.
Boeing memulai pengiriman 737-800 pada 1998 tetapi saat itu belum mengirim versi komersial sampai akhirnya dilakukan ke China pada Januari 2020.
Pada 2018 seorang penumpang tewas di Boeing 737-700, pesawat lain yang masih satu famili dengan 737-800. Dalam kecelakaan itu, bilah kipas mesin pada penerbangan Southwest Airlines, AS pecah dan menyebabkan bagian penutup mesin membentur sisi pesawat.
Insiden itu menghancurkan salah satu jendela kemudian kabin dengan cepat kehilangan tekanan. Para kru berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat, tetapi seorang wanita yang duduk di sebelah jendela tewas.
Pada 2019, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional merekomendasi agar Boeing mendesain ulang bagian dari penutup mesin jet untuk mencegahnya terbang ke dalam pesawat jika terjadi kerusakan serupa.
Akhirnya Boeing setuju melakukan perubahan pada kompartemen yang dianggap membahayakan keselamatan penerbangan itu.
Di beberapa pesawat yang usianya lebih tua, bagian yang digunakan untuk menahan sayap ditemukan retak. Retakan itu untuk sementara membuat beberapa 737 NG masuk ke hanggar untuk diperbaiki.
Kecelakaan fatal lainnya yang melibatkan 737-800 telah terjadi ketika pesawat mendarat dalam cuaca buruk dan meleset atau tergelincir dari landasan pacu.
CNN melaporkan belum ada kecelakaan fatal dari maskapai China sejak 2010. Boeing mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas keamanan AS dan China untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat.
"Kami bekerja sama dengan pelanggan maskapai kami dan siap mendukung mereka. Boeing telah menghubungi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan pakar teknis kami siap membantu penyelidikan yang dipimpin oleh Administrasi Penerbangan Sipil China," ujar Boeing.
(can/fea)