Tanamkan Cinta Buku dan Membaca, Kapan pun dan di Mana pun

Advertorial | CNN Indonesia
Jumat, 25 Mar 2022 00:00 WIB
Membaca adalah hal penting dalam kehidupan sehari-hari.
Foto: dok. Room to Read
Jakarta, CNN Indonesia --

Membaca adalah hal penting dalam kehidupan sehari-hari. Membaca bukan hanya tentang kemampuan mengeja atau melafalkan kata, melainkan juga meliputi kemampuan untuk memahami suatu bacaan.

Namun, tidak banyak orang yang mudah memahami suatu bacaan. Diperlukan usaha untuk membangun pribadi dengan kemampuan membaca yang terampil. Salah satunya melalui kecintaan pada buku dan membaca.

Namun terdapat pergeseran kebiasaan akibat perkembangan teknologi, sehingga menjadi tantangan bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua untuk menanamkan kebiasaan membaca anak-anak

"Ada perubahan pola di kalangan anak-anak yang lebih sering menggunakan gadget untuk menonton dibandingkan untuk membaca buku," ungkap Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sulawesi Utara, Febry Dien saat menyampaikan sambutan pembuka pada workshop nasional 'Menumbuhkan Kecintaan Anak pada Buku dan Kegiatan Membaca' pada 16-18 Maret 2022.

Padahal, menurut Febry, membaca buku atau kegiatan membaca itu merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Diketahui, workshop nasional tersebut merupakan kerja sama ProVisi/Room to Read dan Taman Bacaan Pelangi (TBP) dengan Direktorat Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), dan LPMP Sulawesi Utara.

Di ruang pertemuan yang berbeda dan untuk menjangkau guru dan pegiat literasi dari wilayah berbeda, workshop juga diselenggarakan berkolaborasi dengan Mutiara Rindang dan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.

Rangkaian 2 Workshop selama 3 hari tersebut dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta yang diajak berbagi dan mempraktikkan berbagai teknik untuk melakukan membaca nyaring yang menarik dan menyenangkan. Bukan hanya bagi anak, melainkan juga bagi guru dan orang tua. Teknik-teknik tersebut ini telah dikembangkan sedemikian rupa oleh Room to Read dan melalui tahap uji coba selama bertahun-tahun di berbagai negara.

Selain teknik-teknik dalam membaca nyaring, workshop juga memperkenalkan pelantar digital literacy cloud, yang dapat digunakan secara gratis untuk kegiatan membaca nyaring bersama anak-anak, baik di rumah maupun di sekolah. Para fasilitator berbagi tentang beragam fitur menarik dari 'Literacy Cloud', salah satunya fitur membaca buku secara luring.

"Fitur ini dapat digunakan ketika Bapak atau Ibu sedang berada di luar jaringan. Bapak/ibu hanya perlu menyimpan buku untuk diakses di kemudian hari," jelas Koordinator Program Pengembangan Buku dan Teknologi InformasiProVisi Enda Hidayat.

adv_trawblensFoto: adv_trawblens
Foto: Fitur Simpan Luring di LiteracyCloud.org untuk menyimpan dan mengakses buku cerita digital (dok. Room to Read)

Melalui 'Literacy Cloud' yang yang dapat diakses melalui laptop dan ponsel pintar, kegiatan membaca nyaring dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Dengan demikian, anak menjadi lebih terbiasa dengan buku dan kegiatan membaca yang menyenangkan.

Di akhir sesi, Technical Lead for Library Development Room to Read David Strawbridge mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada para peserta. David bercerita bagaimana membaca nyaring membawa dampak besar bagi dirinya hingga saat ini. Karena itu, David berpesan supaya para pengajar, orang tua, atau siapa pun yang melakukan membaca nyaring penuh dengan ekspresi dan gerakan, tanpa perlu merasa malu.

"Jika anak senang dengan cara kita membaca, mengapa perlu malu? Dengan begitu, kita juga menunjukkan pada anak bahwa kita pun menikmati kegiatan membaca ini," jelas David.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER